Rabu, 31 Agustus 2016

Terimakasih telah memberi kesempatan berbuat baik

Seseorang pernah menceritakan kisah uniknya.
Biasanya, dimana-mana orang yang diberi pertolonganlah yang mengucapkan terimakasih kepada orang yang telah menolongnya. Tapi ini kebalikannya..
Seseorang yang telah menolong itu justru berkata......
"Saya yang seharusnya berterimakasih. Sebab, anda telah memberikan saya kesempatan untuk berbuat baik kepada anda."

Selasa, 30 Agustus 2016

Menjaga Pagi

Sebut saja namanya Azurra.
Ia adalah sosok yang sangat rajin mengingatkanku untuk tetap mendirikan sholat Dhuha dalam keadaan apapun. Sekalipun hanya 2 rakaat saja. Awalnya, ku fikir ia pun sangat rajin mendirikan sholat-sholat malam (Qiyamul Lail), tapi ternyata tidak. Sama sepertiku yang memang sangat susah terbangun malam hari. Inilah penjelasannya...
"Aku sulit banget bangun malam. Sesekali pernah sih, tapi nggak selalu. Makanya, aku berusaha menjaga sholat Dhuhaku. Sebab, ketika aku belum mampu MENGHIDUPKAN MALAM dengan Tahajud, setidaknya aku bisa MENJAGA PAGI dengan Dhuha."

Demikian katanya...

Senin, 29 Agustus 2016

Supaya tidur tidak nyenyak

Aku heran kepadanya.
Malam kemarin dan malam kemarinnya lagi, ia selalu tidur di ruang tamu hanya beralaskan selimut. Padahal, di kamarnya ia memiliki kasur yang empuk. Malam ini, aku memberanikan diri bertanya kepadanya. Dan inilah jawabannya...
Dia : "Aku sengaja. Supaya tidurku nggak nyeyak."
Aku : "Loh? Kenapa kok kamu pengen tidur nggak nyeyak sih?"
Dia : "Supaya aku sering terjaga."
Aku : "Buat apa?"
Dia : "Untuk bertemu Tuhanku di sepertiga malam terakhir."

Minggu, 28 Agustus 2016

Tak ada doa untuk hal Menunda

Lia berkata: "El, sedang hujan nih! Kita berdoa yuk?" ajak Lia.
Aku langsung menengadahkan tangan, berdoa bersamanya.
Lalu, salah seorang teman kami yang beragama non muslim berkata; "Emangnya kalau sedang hujan, ada doa khususnya gitu ya?"
Aku menjawab; "Ketika hujan, pintu langit sedang terbuka, oleh sebab itu hujan adalah salah satu waktu mustajabnya doa."
Ia bertanya lagi; "Ada nggak doa yang gini bunyinya; 'Ya Allah, tunda dulu donk hujannya, tunggu aku sampai di rumah duluuu'?"

Dalam perjalanan pulang, aku dan Lia menganalisis obrolan tadi dan tersadarlah kami bahwa tidak ada satu pun doa yang berisi tentang penundaan. Yang ada hanyalah; Mohon kuatkan, tabahkan dan beri jalan ke luar dari kesulitan. Masya Allah!

Sabtu, 27 Agustus 2016

Boleh saja tidak suka, asal jangan membenci

Hari ini aku mendapat nasehat dari seseorang.
Bahwa dalam hidup ini, barangkali kita akan bertemu dan dipertemukan dengan hal-hal atau orang yang tidak kita sukai.
Hal itu wajar. Sebab tidak semuanya cocok dan sesuai. Itu sudah hukum alam. Tapi, yang perlu diperhatikan adalah, se-tidak suka apapun kita dengan hal tersebut, jangan sampai hati kita sampai membenci. Sebab, membenci akan mengeraskan hati. Membencilah sekedarnya dan mencintailah sekedarnya saja. Sebab boleh jadi, hal yang dibenci itu suatu saat akan menjadi hal yang dicintai dan begitupun sebaliknya.

Jumat, 26 Agustus 2016

Meminta didoakan oleh rumput dan bunga

Aku meninggalkan sejenak temanku di taman, sebab aku ada urusan sebentar ke dalam ruangan. Ketika aku kembali menghampirinya, aku melihatnya sedang komat-kamit sendirian. Seolah sedang berbicara. Tapi ntah kepada siapa. Sebab yang ada di hadapannya hanyalah rerumputan dan bunga-bunga.
Aku : "Komat-kamit baca apaan sih?"
Dengan tersenyum, ia menjawab : "Ohhh, iniii.. aku sedang meminta didoakan oleh rumput dan bunga cantik ini. Mereka kan selalu berzikir kepada Allah, jadi aku pengen nitip doa lewat mereka. hehee."

Kamis, 25 Agustus 2016

Jangan lihat dia sebagai Makhluk Spiritual

2 orang sedang memperbincangkan tentang seseorang yang selama ini mengagumkan. Salah satu dari keduanya berkata; "Eh, aku nggak nyangka loh ternyata dia itu orang Kristen. Hilang simpati aku ke dia! Ill feel jadinya." Lalu temannya yang satu lagi berkata; "Jangan membenci! Kalau kamu kecewa karena dia berbeda keyakinan denganmu, maka jangan pandang dia sebagai makhluk spiritual, tapi lihatlah dia sebagai makhluk sosial; sebagai seorang manusia. Bertemanlah dengannya sebab ia adalah manusia biasa seperti halnya kita."

Rabu, 24 Agustus 2016

Seseorang yang berpura-pura bahagia

Umurnya sudah lebih dari 50 tahun.
Aku ingin sekali belajar tentang ilmu hidup padanya.
Terutama tentang bagaimana caranya tetap bisa bersyukur dalam keadaan apapun.
Ia mulai menjelaskan...
"Duluuu... hidup Bapak serba tidak mudah. Bapak berasal dari keluarga biasa-biasa saja, bahkan cenderung serba kekurangan. Tapi, sejak kecil Bapak selalu berusaha untuk terlihat bahagia di depan teman-teman sepermainan. Sampai kuliah, kebiasaan seperti itu terus berlanjut. Bahkan sampai sekarang. hahaa," ia tertawa kecil. Lalu terdiam sejenak.

"Nak, berkat pertanyaanmu ini, Bapak baru saja tersadar. Ternyata, kebiasaan Bapak untuk terus berpura-pura bahagia itu membuat Bapak justru benar-benar bahagia hingga detik ini. Alhamdulillah," ia menarik nafas penuh kelegaan.

Selasa, 23 Agustus 2016

Nasibmu, cerminan sholatmu

Tak sengaja, aku mendengar cerita 2 orang yang duduk di sebelahku. Mereka bercerita dengan nada normal, tidak berbisik-bisik, sehingga aku bisa mendengarnya cukup jelas.
A : (Bercerita tentang dirinya yang belum menikah, belum mendapatkan pekerjaan tetap dan penyakit yang belum kunjung sembuh)
B : "Aku mau tanya, sholat Subuhmu jam berapa sih?" tanya temannya. Barangkali, mereka adalah teman dekat sehingga tidak bahasa obrolan mereka pun ringan dan tidak ada unsur menyinggung atau ada yang tersinggung.
A : "Loh? Kenapa nanya sholat Subuhku?"
B : "Aku pernah baca bahwa nasib kita itu adalah cerminan dari sholat-sholat kita. Kalau kita sering menunda sholat, maka kita harus siap pula dengan segala penundaan dalam hidup kita; jodoh, rezeki, keturunan, hidayah dan lainnya."
Obrolan tersebut adalah tamparan juga buatku.

Senin, 22 Agustus 2016

2 hal penyebab kegagalan

"Menurutmu, apa sih yang membuat seseorang itu GAGAL dalam hidupnya?" tanyaku pada suatu ketika. Seseorang yang ku tanya itu menjelaskan bahwa yang membuat seseorang GAGAL dalam hidupnya hanya 2 hal; 1. Tidak patuh kepada Allah dan 2. Tidak patuh kepada orang tua

Minggu, 21 Agustus 2016

Seseorang yang membuatmu bertumbuh

Pagi masih buta. Aku mengechek BBM-ku dan ku dapati chat dari seorang senior di sana. Katanya...
Dek, jangan hanya memilih seseorang yang hanya mencintaimu, tetapi juga yang membuatmu BERTUMBUH.
Si Kakak ini pun seperti itu. Ia pernah bercerita kepadaku bahwa ia menginginkan pernikahan yang visioner; yang bukan hanya berisi romantisme semata, tetapi berbobot dengan karya dan kebaikan.

Sabtu, 20 Agustus 2016

Berbisik ke Bumi, di dengar Langit

Dia : "Tahukah kamu, apa yang paling ROMANTIS dari sholat?"
Aku : (Hanya mengernyitkan dahi. Tak mengerti)
Dia : "Jangan diam aja, jawab donk!"
Aku : "Emmmm... ketika sujud?"
Dia : "Tepat banget! Kenapa?"
Aku : "Karena, itulah posisi paling dekat dengan Allah dan doa kita paling makbul."
Dia : "Yap, benar. Mana ada yang lebih romantis selain kita berbisik ke Bumi tapi di dengar oleh Langit?"

Jumat, 19 Agustus 2016

Kenapa rajin gonta-ganti DEPE?

Aku heran dengan salah satu temanku di BBM.
Hampir setiap 3 jam sekali dia mengganti depenya.
Aku sih tidak mempermasalahkan tentang depenya, karena ia tidak mengumbar kecantikannya, melainkan dengan kalimat-kalimat islami.
Tapi aku tetap saja heran, kenapa dia serajin itu?
Dan ternyata inilah jawabannya; "Aku nggak bisa ceramah seperti ustazah, El. Tapi setidaknya aku bisa masang depe dengan nasehat-nasehat kebaikan. Karena, aku pun ingin menyampaikan kebaikan sekalipun bukan dari aku asalnya."

Kamis, 18 Agustus 2016

Ketidakterelakkan adalah Takdir

Dalam hidup ini, ada saja hal-hal yang tak ter-elakkan terjadi. Padahal sebelumnya kita sudah merasa cukup persiapan, cukup kewaspadaan atau cukup pengalaman. Tapi tetap saja terjadi hal-hal yang di luar kendali kita. Ada yang membahagiakan dan ada pula yang menyedihkan. Semua ketidakterelakkan itulah Takdir. Terlepas dari kejadian itu berasal dari kecerobohan kita atau tidak. Itulah takdir!

Rabu, 17 Agustus 2016

Jangan berburuk sangka

Aku baru mengatarakan kecurigaanku kepada sahabatku tentang seseorang yang ku temui hari ini. Tapi, sahabatku ini enggan mendengarkan ceritaku sampai selesai. Ia buru-buru menyela; "El, jangan berburuk sangka! Jika benar, kamu tak dapat PAHALA dan jika salah, kamu BERDOSA."

Selasa, 16 Agustus 2016

Mengalami dulu atau berilmu dulu?

Menurutku, kondisi yang paling ideal dalam hidup ini adalah berilmu terlebih dulu barulah mengalaminya. Sebab, akan berbeda nilainya antara orang yang sudah berilmu terlebih dulu dengan orang yang belum. Tapi, tidak ada salahnya jika ada orang yang mengalami terlebih dulu baru mencari ilmunya, hal itu akan menguatkan jiwa. Memang, dalam hidup ini ada kalanya kita tidak bisa memilih; Sebab ketentuanNya datang begitu saja sedangkan kita tidak selalu berkesempatan bersiap-siap.

Senin, 15 Agustus 2016

"Jangan marahi aku di depan teman-temanku!"

Cerita ini adalah tentang seorang dosen yang diprotes anaknya di meja makan.
Malam itu, ketika seluruh keluarga sedang berkumpul di meja makan, sang dosen berkata; "Adakah yang ingin disampaikan?" tanyanya. Mereka memang terbiasa seperti itu. Momen saling curhat dan berbincang adalah saat makan malam seperti itu. Lalu si bungsu yang saat itu masih SMP mengangkat tangan. Ia berkata; "Pa, bolehkah Adek meminta supaya Papa tidak memarahi Adek di depan teman-teman Adek? Setelah mereka pulang, silahkanlah marahi Adek." Ternyata, ini tentang kejadian tadi siang. Sang papa merasa malu, tetapi dengan lapang dada ia menerima usulan si bungsu. Orang tua pun bisa salah kan?

Minggu, 14 Agustus 2016

Berkenalanlah!

Aku punya teman yang unik. Ia selalu mengajakku untuk berkenalan dengan teman-temannya, teman dari temannya dan teman-teman yang baru dikenalnya. Awalnya aku agak canggung dan nggak terbiasa, tapi lama kelamaan akhirnya aku malah sudah ketularan seperti dirinya. Dan sekarang, aku mulai memetik satu per satu hikmah dari perkenalan-perkenalan itu. Ternyata, aku sudah dikelilingi dengan orang-orang luar biasa disekitarku. Mengenal mereka (meskipun tidak akrab) ternyata banyak memudahkan urusanku dan mendekatkanku dengan impian-impianku. Terimakasih wahai dirimu yang mengajariku berkenalan! Bukankah inilah hikmah dari memperluas silaturahmi itu?

Sabtu, 13 Agustus 2016

Tumbuh dari Pembelajaran

Seseorang menasehatiku; "Semoga kita bisa tumbuh dewasa dalam kebijaksanaan yang berasal dari PEMBELAJARAN. Bukan dari konflik dan kebodohan yang kita ciptakan. Kalau kita sudah lulus dari 1 ujian, maka kita akan memasuki ujian selanjutnya. Tapi kalau kita tidak menyelesaikan ujian yang pertama, maka suatu saat nanti bersiaplah! Allah akan kembali menguji kita dengan ujian yang sama sebagai remedial."

Jumat, 12 Agustus 2016

Bersamamu di dunia, tidaklah cukup

Seorang istri mengelus kepala suaminya dengan lembut.
Ia membangunkan suaminya untuk sholat malam bersamanya.
Tapi suaminya hanya menggeliat kecil dengan mata yang masih tetap terpejam.
Lalu sang istri berbisik lembut kepadanya...
"Sayang... bersamamu di dunia ini tidaklah cukup. Aku ingin bersamamu lagi di syurga. Bangun yuk!?" ajaknya.
Sang suami langsung bangun dan memeluk istrinya tersebut. Erat sekali.

Kamis, 11 Agustus 2016

Sebaik-baik Mahar

"Dek, ternyata sebaik-baik perempuan itu adalah yang MURAH maharnya ya? Kakak baru baca tadi," kataku kepada seorang adek. Lalu ia menjawab; "Bener Kak. Tapi perlu diingat juga, bahwa sebaik laki-laki adalah yang mengupayakan mahar TERBAIKnya."

Rabu, 10 Agustus 2016

Seseorang yang mencintaimu karena mencintaiNya

Seseorang bercerita kepada sahabatnya tentang perasaannya yang terluka lantaran dikhianati oleh kekasihnya. Lalu temannya itu berkata; "Kamu kan tahu, dia itu sholat 5 waktu saja jarang-jarang. Lalu apa yang membuatmu mencintainya? Logikanya begini, Allah saja tega ditinggalkannya, apalagi untuk meninggalkanmu? Pilihlah seseorang yang mencintaimu karena mencintai Tuhannya."

Selasa, 09 Agustus 2016

Penyebabnya berterimakasih kepada Tuhannya

Aku baru membaca kalimat yang sangat inspiratif!
Akhir-akhir ini, aku memang sangat suka membaca tentang tulisan romantisme dan menuliskan tentang romantisme. Tapi yang ku baca kali ini benar-benar menyihirku...
CINTA
Adalah ketika kamu menjadi penyebab seseorang 
berterimakasih kepada Tuhannya

Senin, 08 Agustus 2016

Merantaulah!

Sungguh, rasanya berat sekali meninggalkan kosan ini.
Sudah 5 tahun aku tinggal di sini. Di kamar yang sama. Di tempat yang sama. Sejak pertama kali aku berkuliah. Tapi hari ini, mau tidak mau aku harus pindah ke tempat baru. Demi impian baru. Temanku yang memergoki air mata di pipiku langsung menasehatiku...
"El, jauh-jauh hari Imam Syafi'i telah menganjurkan kita untuk merantau. 'Pergilah dari rumahmu demi mencari 5 faedah; Menghilangkan kejenuhan, Mencari bekal hidup, Mencari ilmu, Mencari teman dan belajar Tata krama'."

Minggu, 07 Agustus 2016

Tak pernah berdoa untuk dirinya sendiri

Dulu, sewaktu SMA, aku memiliki seorang teman. Usai sholat, ia pasti berdoa bergitu khusyuk, matanya terpejam dan durasinya sangat lama. Setelah aku melipat mukena, ia belum selesai juga dari doanya. Karena penasaran, aku bertanya padanya tentang apa yang didoakannya. Lalu aku menebak beberapa hal. Tapi ternyata tebakanku itu salah semua setelah mendengar jawabannya ini; "...justru aku nggak pernah berdoa untuk diriku sendiri. Yang ku doakan itu adalah untuk kebaikan kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, yang sudah tiada ataupun yang masih ada. Itu aja kok!"

Aku terperanga. Ia berhak mendapatkan kebaikan dari seisi dunia ini sebab kebiasaannya itu. Memang, ia tak mendoakan dirinya sendiri, tapi secara otomatis, malaikat Allah-lah yang mendoakannya sebagaimana ia mendoakan saudaranya. Masya Allah!

Sabtu, 06 Agustus 2016

Jangan jadi perempuan yang membahayakan

Seorang teman laki-lakiku menasehatiku...
"El, jadilah wanita yang LEMBUT. Sebab, kelembutan seorang wanita itu adalah SENJATA sekaligus SOLUSI dari setiap permasalahan hidup. Sebaliknya, jangan jadi wanita yang MEMBAHAYAKAN; yang banyak tuntutannya, yang tidak bersyukur dan tidak pernah merasa cukup. Sebab, perempuan itu memiliki KEKUATAN magic ntah apa namanya yang membuat laki-laki berusaha membahagiakannya bagaimanapun caranya. Ingat itu El!"

Jumat, 05 Agustus 2016

Ketika kita ditimpa musibah, ucapkanlah...

Aku tertipu. Uang Rp 500.000-ku raib seketika! Kata orang, aku terhipnotis lewat telvon, sebab aku sedang sendirian di rumah kala itu. Lalu dengan entengnya, aku langsung mentransfer uang tersebut. Aku menangis. Menyesali diri kenapa begitu ceroboh dan tak berfikir terlebih dulu sebelumnya. Tapi, temanku yang baik hati ini cepat-cepat menghiburku...

"El, terlepas dari musibah ini adalah akibat kecerobohan atau bukan, ini memang sudah TAKDIR-Nya. Bahwa hari ini, di tanggal ini dan di waktu ini, kamu akan mengalami semua ini. Elysa yang pintar, ketika kita ditimpa musibah, apa yang harus kita ucapkan?"

"Innalillahi wainna ilaihi roji'un..." ucapku. Ya Allah, aku bahkan lupa mengucapkan kalimat ini. Terimakasih sudah mengingatkanku...

Kamis, 04 Agustus 2016

Yang paling pasti adalah Kematian

Aku sedang mengkhawatirkan masa depanku.
Akan menjadi apa aku?
Akan bekerja di mana?
Akan memiliki pasangan seperti apa?
Semuanya serba tidak pasti.
Tapi sahabatku berkata; "Yang paling pasti dalam hidup ini hanya 1; KEMATIAN. Tidak meleset bahkan sedetik pun dari ketetapanNya."

Rabu, 03 Agustus 2016

Seseorang yang sangat rajin pulang kampung

Ia adalah seseorang dengan berjuta kesibukan. Namanya sudah dikenal di mana-mana. Semua orang membicarakan dan menyebut-nyebut namanya. Tapi, disamping itu semua, ada 1 hal lagi yang mengagumkan dari dirinya; Ia selalu menyempatkan diri untuk PULANG KAMPUNG. Kadang sebulan sekali, kadang bisa berkali-kali. Padahal, kampungnya dari kota ini cukup jauh. Haru menempu perjalanan 6 jam dengan kondisi jalan yang rusak dan harus naik speed boat selama 4 jam. Masya Allah! Aku merasa sangat malu, kampungku tak sejauh kampungnya, tapi aku tak selalu menyempatkan diri seperti dirinya. Ampun ya Allah!

Ketika ku tanya, kenapa sangat rajin pulang kampung? Ia menjawab; "Rinduuuku dengan keluarga nggak tertanggung, El." Ya Allah, berkahilah hidupnya.

Selasa, 02 Agustus 2016

Riya yang sesungguhnya

Awalnya, aku mau memasukkan sejumlah uang ke kotak infaq. Tapi, karena banyak perempuan yang sedang duduk di dekat kotak infaq tersebut, maka aku urungkan niatku.
"Loh? Katanya mau sedekah, nggak jadi?" tanya temanku yang tahu tentang niatku.
"Belum sekarang kayaknya. Soalnya banyak orang di sini, aku takut riya nanti."
"El, riya yang kamu khawatirkan itu sesungguhnya adalah RIYA itu sendiri. Ketika El batal melakukan suatu kebaikan karena takut riya, sebenarnya itulah RIYA. Jadi, saranku, masukkan aja uangnya ke kotak infaq, tak peduli mereka berkata apa, lalu bertawakallah. Buruan sana!" paksanya padaku.

Senin, 01 Agustus 2016

Tetaplah menjadi orang baik

Hari ini aku kecewa. Seseorang yang selama ini selalu ku upayakan pertolongan terbaik untuknya, hari ini membuatku kecewa. Nyaris saja aku menyesali semua kebaikan yang pernah ku lakukan untuknya. Tapi, buru-buru aku sadar dan beristighfar.
"El, Memang tidak semua orang yang baiki akan memperlakukanmu dengan baik. Tapi, tetaplah menjadi orang BAIK yaa?" ujar seseorang-ku.