Selasa, 02 Agustus 2016

Riya yang sesungguhnya

Awalnya, aku mau memasukkan sejumlah uang ke kotak infaq. Tapi, karena banyak perempuan yang sedang duduk di dekat kotak infaq tersebut, maka aku urungkan niatku.
"Loh? Katanya mau sedekah, nggak jadi?" tanya temanku yang tahu tentang niatku.
"Belum sekarang kayaknya. Soalnya banyak orang di sini, aku takut riya nanti."
"El, riya yang kamu khawatirkan itu sesungguhnya adalah RIYA itu sendiri. Ketika El batal melakukan suatu kebaikan karena takut riya, sebenarnya itulah RIYA. Jadi, saranku, masukkan aja uangnya ke kotak infaq, tak peduli mereka berkata apa, lalu bertawakallah. Buruan sana!" paksanya padaku.