Aku heran kepadanya.
Malam kemarin dan malam kemarinnya lagi, ia selalu tidur di ruang tamu hanya beralaskan selimut. Padahal, di kamarnya ia memiliki kasur yang empuk. Malam ini, aku memberanikan diri bertanya kepadanya. Dan inilah jawabannya...
Dia : "Aku sengaja. Supaya tidurku nggak nyeyak."
Aku : "Loh? Kenapa kok kamu pengen tidur nggak nyeyak sih?"
Dia : "Supaya aku sering terjaga."
Aku : "Buat apa?"
Dia : "Untuk bertemu Tuhanku di sepertiga malam terakhir."
Malam kemarin dan malam kemarinnya lagi, ia selalu tidur di ruang tamu hanya beralaskan selimut. Padahal, di kamarnya ia memiliki kasur yang empuk. Malam ini, aku memberanikan diri bertanya kepadanya. Dan inilah jawabannya...
Dia : "Aku sengaja. Supaya tidurku nggak nyeyak."
Aku : "Loh? Kenapa kok kamu pengen tidur nggak nyeyak sih?"
Dia : "Supaya aku sering terjaga."
Aku : "Buat apa?"
Dia : "Untuk bertemu Tuhanku di sepertiga malam terakhir."