Sabtu, 31 Desember 2016

Al-Quran adalah TUTORial

Seorang laki-laki yang baik Akhlaknya menjelaskan sesuatu atas pertanyaan sahabatnya...
A : "Kenapa tidak semua orang yang beragama itu bisa merasa Bahagia?"
B : "Barangkali dia belum mengikuti Buku Petunjuknya dengan baik"
A : "Maksudnya?"
B : "Begini. Semisal, kita memiliki mobil Ferrari, tentu kita akan sangat bangga karena itu adalah mobil mewah dan kalangan tertentu saja yang bisa membelinya. Tapi, bagaimana kita bisa bahagia memilikinya kalau cara membuka pintunya saja kita tidak tahu? Boro-boro mau menikmati perjalanan di dalam mobil tersebut, membuka kunci mobilnya saja tidak tahu. Kemudian, setelah berhasil membuka pintunya, kita tidak tahu cara menyalakan mesinnya. Bukannya bahagia, kita malah akan geram dibuatnya. Apa penyebabnya? Ya karena kita tidak membaca buku petunjuknya. Nah, caranya supaya kita faham bagaimana? Ya baca buku petunjuknya! Apa itu? Ya Al-Quran! Al-Quran itu adalah TUTORialnya sedangkan prakteknya itu ya mencontoh rosulullah lewat hadistnya (Sunnah). Demikianlah sederhananya!"
A : (manggut-manggut).

Jumat, 30 Desember 2016

Wanita yang hobinya mencopot karakter orang lain

Ia adalah seroang wanita yang unik. Setiap kali berkenalan dengan orang baru, ia mengaku selalu menilai 1 hal baik dari orang tersebut untuk kemudian diadopsinya menjadi sifatnya. Aku berfikir, ini orang kok kurang kerjaan banget sih? Apa nggak susah ya? Bukankah membentuk karakter itu butuh waktu lama? Tapi ia menjawab singkat sekali; "Aku percaya rumus; Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Dan menjadi orang BAIK itu mungkin untuk diupayakan semua orang kok!"

Kamis, 29 Desember 2016

3 tahapan ilmu

Kita sering kali merasa lebih pintar dibanding orang tua kita yang pendidikannya di bawah kita. Tapi tahukah kita, bahwa sebenarnya ketika kita sombong, justru ilmu kita masih berada pada tahap yang paling bawah. Kata Umar bin Khatab, ilmu itu memiliki 3 tahapan...

1. Jika seseorang memasuki tahap pertama, dia akan SOMBONG
2. Jika seseorang memasuki tahap kedua, dia akan TAWADHU (rendah hati)
3. Jika seseorang memasuki tahap ketiga, dia akan merasa dirinya tidak ada apa-apanya

Rabu, 28 Desember 2016

Apa defenisi Cinta?

Sepasang pengantin baru yang baru 10 hari menikah mencoba menemukan defenisi CINTA dengan cara berjauhan tanpa jumpa selama seminggu. Keduanya hanya boleh saling berkirim kabar via Whatsapp. Ternyata, keduanya sama-sama menyimpan gemuruh rindu yang sangat besar. Bagaimana tidak? Mereka baru saja menikah dan memutuskan berjauhan seperti ini. Padahal rindu karena penantian yang baru saja usai belum puas diekspresikan.

Suami : "Aku sudah menemukan defenisi Cinta. Cinta adalah DORONGAN untuk selalu DEKAT dengan yang dicintainya. Bukan hanya sebatas antar manusia kepada sesamanya, tetapi juga manusia kepada Tuhannya. Seorang hamba, rela bangun dipertiga malam untuk bersujud menghadap Tuhannya. Untuk apa? Semata-mata untuk dekat dengan yang disembahnya."

Istri : "Aku juga sudah menemukan defenisi Cinta. Menurutku, cinta adalah KEKUATAN. Jujur saja, nyaris saja kemarin aku angkat tangan dan membatalkan games ini karena tertawan rindu padamu. Tapi kemudian, ku coba untuk sedikit lagi bersabar. Bahwasanya rindu ini harus ku tahan sementara demi menemukan defenisi cinta yang sebenarnya dan supaya aku bertemu denganmu dengan membawa rindu yang tumpah ruah. Hingga sampailah aku pada defenisi ini. Bagaimana?

Selasa, 27 Desember 2016

Kadang kita butuh salah jalan

Ketika harus menempuh jalan yang baru dilewati pertama kali, kita sering dihadapkan pada pilihan jalan; ke kiri, ke kanan, kadang juga persimpangan. Di antara kita barangkali ada yang pernah bertanya kepada seseorang dipinggir jalan, tapi ternyata jalan yang ditunjukkannya bukanlah jalan yang tepat. Kita malah nyasar dan terpaksa harus mengulang arah ke jalan semula. Tapi apakah hikmahnya? Ya, demikianlah kehidupan. Kadang, kita butuh salah jalan supaya kita lebih waspada dan tertantang untuk menemukan jalan yang benar.

Senin, 26 Desember 2016

Melawan sesuatu untuk memperoleh sesuatu

Tidak semua yang kita inginkan, mampu kita raih dengan mudah. Sebab, kesulitan akan menempa setiap orang untuk pantas memperoleh apa yang ingin diraihnya. Kadang kala, kita harus meninggakan sesuatu untuk memperoleh sesuatu, kadang juga kita harus melawan sesuatu untuk memperoleh sesuatu. Sebab kita tidak sedang hidup di negeri dongeng, kan?

Minggu, 25 Desember 2016

Terimakasih telah menjaga diri

Sepasang suami istri baru saja saling tahu bahwa masing-masing mereka ternyata tidak pernah pacaran. Betapa bahagianya ketika mereka saling tahu bahwa ia adalah sosok yang pertama kalinya dijadikan tempat luahan cinta. Yang lebih mengejutkan lagi, ternyata jauh hari sebelum mereka bertemu, ternyata mereka sama-sama sering mendatangi masjid yang sama untuk mendengarkan kajian islam. Masya Allah!
"Terimakasih Neng telah menutup aurat ketika ke luar rumah dan menunjukkan semua kecantikan yang Neng punya untuk Akang. Terimakasih telah menjaga diri, Neng."
"Terimakasih juga telah menjaga diri, Kang sehingga Neng menjadi satu-satunya wanita yang menerima ungkapan cinta dari Akang."

Sabtu, 24 Desember 2016

Jika becermin, lihatlah sosok diri kita sendiri

Ustad Alm. Uje dalam video lawasnya pernah menyampaikan nasehat bahwa jika kita ingin mengukur diri, maka becerminlah kepada diri kita sendiri. Jangan bandingkan dengan orang lain. Sebab, jika kita becermin, kita tidak mungkin melihat sosok orang lain di dalam cermin tersebut. Kalau kita sampai melihat orang lain, itu bukan becermin, tapi ngintip! Demikian katanya dengan renyah.

Jumat, 23 Desember 2016

Mukhlisihinnalahuddin

Usai sholat subuh, aku diajak suami untuk merenungkan satu ayat; Al-An'am; 159, tentang orang-orang yang mencerai-beraikan agama menjadi golongan-golongan. Suamiku adalah orang yang ketika ditanya; "Kamu aliran islam apa?" Ia akan menjawab; "Saya adalah pengikut Sunnahnya Rosulullah SAW," tanpa menyebutkan nama satu golongan tertentu. Ia sangat tidak suka dengan orang yang mengagungkan golongannya, apalagi kalau sampai menganggap golongan lain salah. Padahal, landasan perasaan yang harus ada di dalam hati kita masing-masing adalah; Mukhlisinna lahuddiin (Memurnikan semurni-murninya ibadah hanya kepadaNya).
-   Ketika seorang petani bersungguh-sungguh menggarap sawahnya, berarti ia telah Mukhlisinna lahuddiin
-   Ketika seorang istri bersungguh-sungguh mencintai suaminya, berarti ia telah Mukhlisinna lahuddiin
-   Ketika seorang guru bersungguh-sungguh mendidik muridnya, berarti ia telah Mukhlisinna lahuddiin
Sebab Ikhlas = Totalitas.
Dan Ikhlas = Laa illaha illallahu

Kamis, 22 Desember 2016

Kembali ku bertanya, 'sudah ikhlaskah aku?'

Hari ini, aku kembali ingin menyucikan jiwa (Tazkiyatuunafs). Kembali ingin ku bertanya kepada diri ini, "Sudah ikhlaskah aku?" dalam mendirikan sholat 5 waktu, dalam membaca Al-Quran, dalam membaca doa pagi dan petang, atau hanya karena sudah terlanjur menjadi rutinitas saja? Aku hanya takut jika 1 hari berlalu sementara aku tidak mendapatkan ridhoNya. Rugi sekali rasanya..

Rabu, 21 Desember 2016

Hanya Dia yang boleh berdiri sendiri

Tadi malam aku curhat kepada seorang teman atas kebingunganku menentukan sikap. Kadang, apa yang berlaku di lingkungan sekitar, tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ku anut selama ini. Dan egoisnya aku, ketika itu tidak sesuai denganku, maka aku tidak akan bisa merasa nyaman dengan keadaan tersebut. Tapi kemudian temanku itu menasehatiku, bahwa jika nilai yang ku anut itu memang sesuai dengan tuntunan sang maha guru (nabi Muhammad saw), maka tidak masalah. Tapi jika itu hanya nilai yang dianut sendiri, maka sudah seharusnya aku mencari landasan.
"Kita tidak bisa dan tidak boleh berdiri sendiri, El. Harus punya landasan atau sandaran berfikir, berperasaan dan bertindak. Hanya Dia yang boleh berdiri sendiri, kita tidak!"

Selasa, 20 Desember 2016

Tidak ada yang benar-benar memahami kita

Ketika sangat dekar/akrab dengan seseorang, biasanya kita akan merasa bahwa dia adalah sosok yang snagat memahami diri kita. Tapi kemudian ketika sekali saja kita merasa terabaikan, maka biasanya kita akan merevisi penilaian kita tadi; Ternyata, di dunia ini tidak ada yang benar-benar memahami kita. Yap! Itu betul sekali! Sekalipun itu adalah saudara kembar kita sendiri, orang tua kita sendiri atau bahkan suami kita sendiri. Rumus; Mencintailah sekedarnya saja, membencilah sekedarnya saja, agaknya memang cocok sekali untuk kita gunakan sepanjang masa. Sebab, bahkan diri kita pun kadang masih gagal faham terhadap diri sendiri, bukan?

Senin, 19 Desember 2016

Bersanding lagi di syurga

Seorang istri tak bosan-bosannya mengingatkan suaminya untuk teguh mendirikan sholat sunnah rawatib. Katanya...
"Mas, aku pernah baca, katanya sholat sunnah rawatib itu pahalanya seperti membangun istana di syurga."
Suaminya masih diam saja.
"Mas, aku ingin kedudukan kita sama di syurga nanti. Sebab aku ingin bersanding lagi di syurga denganmu, Mas. Yuk sama-sama kita bangun istana kita!"

Jumat, 16 Desember 2016

Kenapa kita harus membeda dalam 1 agama?

Seseorang sangat geram setiap kali mendengar golongan tertentu mengintimidasi golongan lain, misalnya dengnn merasa bahwa golongannya yang paling benar, mengkafirkan golongan lain ataupun berkeras hati. Ia sangat geram dengan sikap antipati seperti itu. Karena menurutnya, kita tidak berhak merasa paling benar atau menganggap orang lain salah. Itu hanya hakNya! Ia justru lebih memilih gaya hidup yang fleksibel dan mampu membaur dengan siapa saja dengan tetap mengikuti Al-Quran dan Sunnah. Sesederhana itu.

Kamis, 15 Desember 2016

Seimbangkan dunia Nyata dan Maya

Aku adalah seseorang yang sangat suka berselancar di dunia maya. Kegemaranku yang terutama adalah blogging. Rasanya bahagia sekali ketika banyak orang yang mengapresiasi tulisanku. Aku bisa berjam-jam duduk di depan laptop sampai lupa dunia sekitar. Hingga ketika temanku mengingatkanku...
"El, seimbangkan ya antara dunia nyata dengan dunia maya. Orang-orang di dunia nyata pun butuh kamu sapa loh!"

Selasa, 13 Desember 2016

Yang tak Membaca, ternyata ia Menyimak

Aku mengajak temanku untuk ikut mengaji bersamaku selepas sholat Maghrib. Ia menggeleng-gelengkan kepala sambil memegangi perutnya. Apakah ia lapar? Tapi kalau lapar, nyatanya ia tidak beranjak dari sebelahku. Ia malah memijiti kakiku. Dan setelah sholat Isya, ia bercerita tentang bagiamana membangkangnya Israil padahal dulunya ia adalah golongan yang sangat hebat.
"Tadi kamu pas ngaji ada baca ayat tentang bani israil kan? Nah, disitu sudah dijelaskan dengan lengkap tentang keadaan mereka," katanya.
Aku hanya terdiam. Malah nyaris lupa dengan apa yang ku baca tadi. Masya Allah! Ternyata, dia 

Senin, 12 Desember 2016

Pacaran setelah menikah

Seorang suami berkata kepada wanita yang baru dinikahinya...
"Kita kok serasa kayak orang pacaran ya?"
"Iya ya Kang. Persis banget!"
"Berarti orang yang pacaran itu rugi donk! Sebab, seharusnya mereka merasakan fase ini setelah menikah, bukannya sebelum menikah. ya kan?" kata sang suami.
"Iya ya Kang. Bener banget tuh!"

Rabu, 07 Desember 2016

Orang panggung VS orang di balik layar

Ada yang tidak mungkin sempurna dari Orang Panggung, yaitu peran penting orang di balik layar. Dan ada juga yang belum selesai dari orang di balik layar, jika tanpa orang Panggung. Demikianlah 2 pihak saling melengkapi. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk.  Yang ada hanyalah bagaimana saling melengkapi peran, sebab kita ini saling terhubung dan membutuhkan.

Senin, 05 Desember 2016

Ku titipkan putriku kepadamu

Seorang Ayah yang sangat gagah dan tak pernah sekalipun terlihat mellow dihadapan anak-anaknya ternyata bisa juga menangis di hari bahagia itu. Di hari pernikahan putri sulungnya. Belum sempat putrinya itu mengucapkan sepatah katapun ketika sungkeman, ia telah lebih dulu menumpahkan air matanya. Sampai ketika si sulung meminta maaf, memohon restu kepadanya, ia tetap saja diam dalam bersama air matanya. Tapi kemudian ketika menantunya menyalaminya, barulah ia berkata...
"Dia memiliki watak yang keras. Kalau dinasehati dengan kasar, ia bertambah kerasa. Bapak minta, bimbinglah ia ke syurga dengan kasih-sayang dan kelembutan ya.."

Jumat, 02 Desember 2016

Suasana hati dengan hasil panen padi

Dipercaya atau tidak, temanku yang tinggal di daerah persawahan bercerita bahwa...
"El, dipercaya atau tidak, hasil panen padi ini tergantung hati orang yang menanamnya loh. Dulu, hasil panen kedua orangtuaku jarang sekali berhasil. Mungkin karena mereka sering ribut dulunya. Tapi Alhamdulillah sekarang padi yang mereka tanam subur dan maksimal. Sebab, hidup mereka telah damai. Ya demikianlah, boleh percaya boleh tidak."

Kamis, 01 Desember 2016

Banyak yang luput dari kunci syurga yang satu ini

Seorang laki-laki bersahaya bercerita kepadaku bahwa ia berniat keluar dari pekerjaannya saat ini demi mengasuh kedua orang tuanya yang mulai renta. Padahal, tempatnya bekerja saat ini sudah cukup bergengsi, apalagi ia baru saja mendapatkan pujian dari manajernya. Namun apa katanya?
"Aku rasa, banyak orang yang melewatkan kunci syurga yang paling dekat dengannya. Apa itu? Kedua orang tuanya. Banyak dari kita yang sibuk berkelana, menyebarkan nasehat kian kemari, tapi tanpa ia sadar, ia sedang berjalan menjauhi kunci syurga terdekatnya. Nah, aku ingin menggenggam kunci syurga yang satu itu. Sederhana saja.."

Rabu, 30 November 2016

Ini jenis bakti baru bagiku

Seorang wanita yang baru saja menikah, membuka obrolan dengan suaminya...
"Kang... ini jenis bakti baru bagiku. Setelah kita resmi menikah, aku resmi pula berbakti kepadamu, seorang yang ku cintai karena-Nya. Tentu akan beda takarannya dengan jenis bakti kepada kedua orang tua. Mohon ajari aku perlahan-lahan bagaimana caranya berbakti kepadamu ya Kang. Maafkan juga jika nantinya aku melakukan kesalahan. Sekali lagi, ini adalah bakti baru bagiku, Kang."

Selasa, 29 November 2016

When you meet me, i am yours

Kadang, kepada sahabat pun kita bisa merasa asing dan bingung harus bersikap seperti apa jika nanti bertemu. Aku pun merasakan hal yang sama. Tapi ternyata semua kekhawatiran itu terpatahkan ketika ia berkata kepadaku; "Dear, when you meet me, i am yours. So, plis jangan merasa sungkan atau nggak tahu mau ngomong apa kalau bertemu denganku. Selamanya, aku tetap sahabatmu Dear."

Minggu, 27 November 2016

Target terindah dalam hidup

Seorang sahabat yang sebentar lagi akan menikah, bercerita kepadak tentang apa yang ia lakukan dalam hari-hari menunggu hari H-nya. Ia bercerita bahwa sampai hari ini ia tidak meninggalkan sholat istikharah sejak pertama kali istikharahnya dulu untuk menentukan pilihan. Ia yang sebelumnya tak pernah menghafal Al-Quran, sekarang jadi bersemangat menghafal juz 30. Lalu, dari hal-hal kecil lainnya seperti disiplin bangun (setidaknya) ketika azan subuh berkumandang, langsung merapikan kamar jika sedikit saja ada yang berantakan, mulai merawat diri dan semakin ramah dan pemaaf. Aku awalnya berfikir; "Apa nggak repot sih dengan semua target itu?" Sebab aku tahu bahwa sahabatku ini termasuk orang yang santai banget dan nggak suka dengan deadline. Ternyata ia justru menjawab; "Aku bersuka cita melakukan semuanya kok! Bahkan, ini ku sebut sebagai TARGET TERINDAH di dalam hidupku." Katanya sambil menyunggingkan senyum.

Sabtu, 26 November 2016

Dia Maha Lembut dan menyukai kelembutan

Aku baru saja memujinya sebab sifat lemah lembut yang ada padanya. Tapi kemudian, ia langsung merespon pujianku dengan pujian kepadaNya. Katanya; "Tahukah kamu, bahwa sifat lemah lembut itu adalah sifatNya? Contohnya, ia menguji kita agar kita kembali mendekat kepadaNya lalu ia menghadirkan solusi-solusi atas kebuntuan yang dihadapi hambaNya. Dia Maha Dekat. Tinggal kitalah yang mau mendekat kepadaNya atau tidak."

Demikian lembutnya dia menjelaskan tentang keMahaan-Nya. Sehingga pujianku tak berhenti pada dirinya, tapi berhenti pada kekaguman pada Pencipta. Sungguh, selain lembut, dia pun adalah makhluk yang indah..

Jumat, 25 November 2016

Tulisanku, sedekahku

Aku mengenalnya sebagai seorang penulis yang serba bisa. Banyak sekali pembaca setia tulisannya, padahal ia belum memiliki buku terbit. Dulu pernah ku tanyakan kepadanya, kenapa tidak menerbitkan buku saja? Sebab, tulisannya ada di mana-mana; Facebook, Blog, Koran, Instagram dan lainnya. Ternyata, inilah jawabannya; "Saya bahagia sekali jika tulisan saya dibaca. Sampai saat ini, saya ingin siapapun bisa membaca tulisan saya tanpa membayar terlebih dulu. Ntah sampai kapan ini akan berlanjut. Tapi biarlah, Allah tidak tidur. Rezeki saya dari kran yang lain."

Kamis, 24 November 2016

Impianku; Mendampingimu sambil Menulis

Wanita sehebat dia, rasanya sayang sekali jika menikah secepat ini, fikirku. Baru bulan lalu ia wisuda. Menurutku, ia seharusnya melanjutkan studi ke jenjang S2 sebab ia adalah wanita berbakat. Sayang sekali jika semuanya harus berakhir karena pernikahan. Sebagai seorang fans, aku mencoba bertanya kepadanya tentang apa yang dicarinya dari pernikahan secepat itu?

Ini jawabannya..
"Dikkk, dunia ini tidak akan ada habisnya untuk dikejar. Kakak baru saja tersadar, bahwa semestinya setiap orang itu melakukan hal-hal untuk KEABADIAN. Menikah adalah jalan menyempurnakan separuh agama dan memperoleh ketentraman. Bayangkan Dik, separuh loh! Ke mana saja Kakak selama ini baru sekarang menyadarinya? Ada seorang pria yang Kakak ridhoi akhlaknya melamar Kakak dan Kakak berfikir, untuk apa lagi kakak menundanya? Tentang pertanyaanku tentang potensi Kakak akan berakhir begitu saja setelah menikah? Kakak ingin bilang bahwa justru keduanya akan beriringan dan sinergi Dek. Kau mau tahu apa impian Kakak? Mendampinginya sambil Menulis. Sudah, itu saja."

Rabu, 23 November 2016

Perempuan; Sabarnya adalah hidupnya

Dulu, aku paling emosi jika mendengar seorang istri yang diperlakukan tidak baik oleh suaminya. Kata-kata CERAI seringkali menjadi rekomendasi dalam benakku, meskipun tak pernah ku sampaikan juga pada kenyataannya. Tapi 1 hal yang selalu ku pertanyakan sejak dulu; "Kenapa kebanyakan perempuan memilih bertahan dalam kondisi miris seperti itu daripada enyah seketika?" Hari demi hari terlewati, akhirnya aku faham sekarang. Bahwa seorang perempuan itu hidup dari sabarnya. Ia adalah makhluk perasaan dan juga pemikiran. Perasaannya yang demikian halus, seringkali menjadi kelemahan sekaligus kekuatannya. Ah, perempuan..

Selasa, 22 November 2016

"Kamu terlalu pandai melobi Allah sihh!"

Ini adalah tentang obrolan 2 wanita yang lama bersahabat..
A : "Nggak nyangka ya tinggal beberapa hari lagi kamu akan menjadi istri orang."
B : "Iyaa nih. Subhanallah sekali ya."
A : "Kok dia memilihmu sih? Kok bukan aku yang dipilih? hahaa."
B : (Ikut tertawa bersama sahabatnya itu)
A : "Ya, tentu saja dia menjadi milikmu, sebab kamu terlalu pandai melobi Allah sih! Coba saja kalau sejak dulu aku rajin istikharah, tahajud dan berdoa meminta dirinya seperti yang kamu lakukan, mungkin dia akan jadi milikku ya? hahaha."
B : (tertawa lagi atas kekonyolan sahabatnya itu)

Senin, 21 November 2016

Jangan berkata; "Ah, kamu juga kayak gitu!"

Aku mengagumi akhlak seorang sahabat yang tidak gemar membicarakan kejelekan orang lain. Biasanya, kalau ia ingin menceritakan akhlak seseorang yang buruk, ia cukup menyebutkan bagaimana kisahnya tanpa menyebutkan nama orangnya. Seperti hari ini...
"Jujur, saya paling tidak senang mendengar seseorang yang menolak nasehat dengan berkata; 'Alaaah, kamu juga kayak gitu dulu!' kepada orang yang menasehatinya. Padahal nasehat itu baik. Kalau mental seperti itu yang kita pakai terus, mungkin kita nggak akan pernah bener. Mana ada orang yang nggak pernah bersalah, kan?"

Hadirilah undangan

Seseorang perempuan berencana akan membalas siapapun yang tidak menghadiri undangannya ketika nanti ia menikah. Awas saja! katanya. Tapi kata suaminya, "Jangan begitu. Mungkin mereka tidak bisa hadir karena sedang ada halangan. Wajib loh hukumnya untuk menghadiri undangan saudara seiman. Nanti kalau kita diundang, yuk kita datang! Mau kan datang bersamaku?" Ia pun luluh dengan nasehat penuh kelembutan itu.

Minggu, 20 November 2016

Menolong mama lebih utama

Aku sedang menunaikan sholat Zuhur ketika hujan tiba-tiba turun. Aku mendengar mami kelimpungan mengangkati jemuran, sebab ia tengah mengupasi kerang di dapur. Ketika telah sampai di rakaat terakhir, aku langsung melepas mukena dan menolong mami mengangkati jemuran. Benar saja, ia sangat kerepotan. Lalu langsung menolong mami mengupasi dan memasak kerang. Bahkan berdoa pun aku tak sempat, jangankan sholat sunnah ba'diyah zuhur. Tadi itu seolah ada ilham kalimat; "El, dalam keadaan ini, menolong mama itu jauh lebih utama daripada membiarkan mama repot sendirian dan kamu tetap beribadah."

Sabtu, 19 November 2016

Hati yang ingat mati

Seorang adik curhat kepadaku via BBM. Katanya, ia merasa belakangan ini selalu ingat mati. Bayang-bayang kematian itu terasa sangat dekat dengan dirinya. Ia terus bertanya kepada dirinya sendiri; "Apakah benar ia akan meninggal dalam waktu dekat?" Aku lalu menenangkannya dengan menuliskan; Adik... subhanallah, saat ini Adik justru dalam keadaan sangat lembut hatinya. Bukankah tanda orang yang beriman itu adalah ketika disebutkan nama Allah maka bergetarlah hatinya sebab takutnya kepada Allah? Tingkatkan saja kedekatan kepada Allah ya Dek. Insya Allah tidak terjadi apa-apa.

Jumat, 18 November 2016

Jodoh memang rahasia, tapi bisa diupayakan

Perkara jodoh itu memang rahasia. Semua orang aku rasa sepakat dengan hal tersebut. Tapi rasanya aku kurang setuju kalau ada yang enteng berkata; "Jodoh si fulan belum datang, makanya sampai sekarang ia belum juga menikah." Hal tersebut dikecualikan jika ia telah berupaya sungguh-sungguh tapi memang belum kunjung datang jodohnya. Bisa dikatakan benar bahwa memang takdir jodohnya belum sampai. Sebab, jodoh itu memang MISTERI, tapi bisa diupayakan penyegeraannya. Bukankah Allah meminta kita memantaskan diri sebelum dianugerahkannya pengabulan doa, kan?

Kamis, 17 November 2016

Aku tak bisa berjanji tidak menyakitimu

Hari ini aku mengecewakan seseorang yang sangat berarti di dalam hidupku. Bagiku, kesalahan ini tidak terlalu besar dan fatal, tapi baginya ternyata ini sangat memukulnya. Ya, aku memang harus belajar lagi untuk memahami standar ukuran orang lain, supaya aku tidak terlalu egois. Hari ini aku meminta maaf kepadanya. Dan ku katakan kepadanya; "Kalau harus berjanji untuk tidak menyakitimu lagi setelah ini, aku tidak bisa. Sebab, aku ini adalah si pengecewa. Tapi, kalau berjanji untuk selalu di sampingmu, insya Allah aku sanggup. Maukah kamu menjadi sahabatku hingga ke syurga?"

Rabu, 16 November 2016

3 jenis pengabulan doa

Aku sempat mengeluh karena doa yang sudah sejak lama ku haturkan, belum juga dikabulkanNya. Sementara aku melihat si fulan yang tidak terlalu taat dalam beribadah, justru dengan mudahna ia mendapatkan apa yang ia inginkan. Untung saja aku punya teman yang cepat-cepat menyadarkanku...
"El, Allah sudah menjawab doamu. Tapi kamu saja yang belum faham jawabanNya. Inilah jenis jawabannya..
1. Ya, aku beri sekarang!
2. Tunggu, Aku ingin melihat usahamu!
3. Tidak, aku punya yang lebih baik!
Demikianlah.."

Selasa, 15 November 2016

Direpotkan oleh sahabat adalah kebahagiaan

Ia telah seharian merepotkan sahabatnya untuk mencari perlengkapan acara pernikahannya. Sahabatnya itu sampai terlambat mengajar privat karena dirinya. Tapi sang sahabat tetap menunjukkan wajah ceria. Sama sekali tak ada keluhan dari bibirnya. Ia justru berkata; "Kalau masih ada yang perlu ku bantu, katakan saja ya. Direpotkan olehmu adalah kebagiaan bagiku. Apalagi untuk membantu pernikahanmu."
Masya Allah!

Senin, 14 November 2016

Sebaik itukah diriku?

Ketika sedang berselancar di dunia maya, aku membaca sebuah status yang cukup menyita perhatianku padanya. Begini tulisannya...

Sering kali ku bertanya; "Ya Allah, sebaik itukah diriku sehingga berjodoh seorang pria sebaik ini? Selembut itukah diriku sehingga berjodoh dengan seorang pria selembut ini? Dan sesholeha itukah diriku sehingga berjodoh dengan seorang pria sesholeh ini?"

Aku hanya menerka-nerka saja, ntah kejutan seperti apa yang ia dapatkan dari Allah atas pernikahannya itu. Ya, semoga ia bahagia dalam Sakinah, Mawaddah, Wa rahmah. aamiin.

Minggu, 13 November 2016

Nasehat seorang Nenek kepada cucunya yang baru saja menikah

Seorang cucu perempuan baru saja menikah. Dan pada hari-hari jelang cucunya tinggal di rumah mertua, sang nenek berpesan kepadanya. Pesannya sangat sederhana...
"Nanti di rumah mertua, jadilah anak yang rajin. Bantu masak, jangan sampai ada piring kotor yang dibiarkan dan pandai-pandailah bersikap di sana yaa."

Sabtu, 12 November 2016

Tentang cara orang tua mendidik kita

Seseorang bererita kepada sahabatnya tentang orang tuanya yang sekarang dirasanya tidak selayaknya mendidiknya dengan cara demikian. Sebab ia sudah dikuliahkan dalam bidang pendidikan, makanya ia jadi lebih sadar dan faham bahwa caranya dibesarkan oleh kedua orang tuanya selama ini tidak ideal.

Sahabatnya menasehatinya dengan bijak..
"Aku faham perasaanmu. Dalam beberapa hal, kita pasti pernah merasa tidak cocok dengan kedua orang tua kita. Tapi ketahuilah, kita tidak pernah bisa menentukan cara orang tua kita mendidik kita, sebab pola asuh itu sudah berlangsung jauh sejak dulu. Yang bisa kita lakukan adalah membijaksanakan diri kita dalam mendidik anak-anak kita esok. Siiip?"

Jumat, 11 November 2016

Terimakasih telah menjaga diri

Sepasang suami istri yang baru saja menikah tadi pagi sedang berbincang hangat tentang hal mereka berdua. Sang istri mengaku tidak pernah pacaran selama ini dan sang suami pun ternyata sama. Mereka saling mengungkapkan cinta dengan ungkapan-ungkapan terbaiknya. Lalu secara bergantian mereka berkata...
A : "Terimakasih Neng telah menjaga diri selama ini."
B : "Terimakasih Akang telah menjaga diri selama ini."

Kamis, 10 November 2016

Berusahalah bersikap sebaik-baiknya

Seorang istri baru saja selesai curhat kepada suaminya tentang rasa tidak enak hatinya kepada seseorang. Ia merasa sudah berbuat sebaik mungkin, tapi ternyata masih juga ada komentar tidak mengenakkan yang diterimanya. Suaminya lalu menasehatinya...
"Istriku, hal terpenting yang patut diapresiasi itu adalah kamu sudah berusaha berbuat sebaik-baiknya. Ya, sekalipun masih ada komentar yang buruk, tapi setidaknya kamu sudah berusaha. Teruslah seperti itu yaaa. Berusahalah untuk terus berbuat yang terbaik."

Rabu, 09 November 2016

Jika kamu berkata Bisa, maka kamu Benar

Seseorang sedang meminta nasehat kepada teman yang dipercayainya. Ia sedang bimbang tentang keputusan yang akan diambilnya. Antara maju atau mundur. Tapi ia lebih cenderung tidak pede dan ingin mundur saja. Temannya menasehatinya...

Jika kamu yakin kamu BISA, maka kamu BENAR. Tetapi jika kamu yakin kamu TIDAK BISA, maka kamu juga BENAR. So, mau pilih yang mana?

Selasa, 08 November 2016

Jangan Cintai aku apa adanya

Hari ini aku mendengarkan celoteh tak biasa dari temanku. Awalnya ia bercerita tentang rasa geramnya terhadap teman kuliahnya yang masih mau saja berpacaran dengan laki-laki yang sangat kasar tabiatnya. Ia tak habis fikir dengan temannya itu yang ntah apa alasannya bertahan.
"Kalau ada yang bilang; 'Aku mencintaimu apa adanya', itu artinya dia nggak BERDAYA. Ya, semestinya jangan mencintai dengan apa adanya donk! Tapi cintailah untuk saling menghebatkan dalam kebaikan." Demikian katanya.
Dan aku antuasias berkata; "Wah, menarik nih! Aku jadikan PM lah nantik! hehee."

Senin, 07 November 2016

Tidak ingin dipoligami

Dalam sebuah majelis khitbah...
"Saya pernah membaca buku Fiqih Sunnah yang didalamnya dituliskan bahwa seorang wanita boleh mengajukan syarat kepada laki-laki yang datang meminangnya. Jika syarat tersebut diterima, maka proses ini bisa dilanjutkan ke tahap berikutnya dan jika syarat tersebut tertolak maka proses ini tidak bisa dilanjutkan."
Semua orang terdiam. Menerka-nerka, kira-kira apa yang akan diminta oleh perempuan tersebut. Setelah dipersilahkan, perempuan itu melanjutkan kata-katanya lagi...
"Saya tidak ingin dipoligami dengan alasan apapun!"
Keluarga besar pihak laki-laki terdiam. Lalu sang jubir mempersilahkan sang laki-laki untuk menjawabnya secara langsung...
"Bismillah. Saya menerima syarat yang diajukan oleh saudari."
Semua orang yang hadir dalam majelis khitbah tersebut serentak berucap lafal kelegaan... "Alhamdulillah...."

Minggu, 06 November 2016

Jangan sungkan mengingatkan orang lain

Mobil Inova berwarna abu-abu itu melaju dengan kecepatan sedang. Mobil itu berisi 5 orang penumpang yang berangkat dari Kota Pekanbaru menuju kabupaten Siak. Seorang laki-laki dengan perawakan yang agak kurus baru saja masuk ke dalam mobil. Barangkali ia adalah penumpang terakhir sore ini. Tak lama kemudian, aku mencium bau rokok dari arah belakang. Langsung saja ku peringatkan ia...
"Bang? Ngerokok ya? Ini kan mobil AC Bang. Pengap donk nanti penumpang lainnyaaa."
Ia lalu meminta maaf dan segera mematikan rokoknya. Masa sih kita harus mengalah atas racun yang disebarkan oleh 1 orang tersebut?

Sabtu, 05 November 2016

Bentuk cinta dari waktu ke waktu

Dulu, sebelum kita dewasa, orang tua kita sangat protective kepada kita. Setelah dewasa, kita justru didorong untuk mampu mandiri bahkan merantau ke tanah seberang untuk mencari ilmu atau rezeki. Dan ketika kita telah menikah, bentuk cinta itu pun berubah. Banyak orang yang memilih tinggal dirumah baru atau kontrakan daripada tetap tinggal bersama oarng tua. Sang orang tua pun tentu faham dengan keputusan tersebut. Ia rela melepaskan anak dan pasangannya itu hidup rukun dan berkecukupan. Sedangkan mereka berdua ingin mandiri dan ingin membuktikan bahwa mereka mampu. Demikianlah bentuk cinta dari waktu ke waktu. Demikianlah magicnya cinta...

Jumat, 04 November 2016

Prestasi itu bisa berasal dari kondisi

Istri : (Melihat suaminya mengerjakan projek kantor di rumah). "Wahhh, luar biasa sekali suamiku ini. Aku bangga padamu, Mas. Pekerjaan ini cukup rumit, tapi kamu mampu menyelesaikannya dengan baik."
Suami : "Makasih yaaa sayaang."
Istri : "Hemmm... sebulan sudah kita menikah, tapi rasanya aku belum punya pencapaian yang membuatmu bangga Mas."
Suami : "Husss...siapa bilang?"
Istri : "Memangnya apa yang sudah ku raih, Mas? Rasanya tidak ada."
Suami : "Mas paling suka dengan sikapmu yang membuat semua orang di rumah ini tertawa karena menertawakan kekonyolanmu dan kamu pun ikut tertawa karena kekonyolanmu sendiri. Itu mas sukaaa banget. Unik! Lalu, Mas juga bangga padamu atas kejutan-kejutan kecil yang kemarin kamu rancang untuk Mas. Kok kefikiran kayak gitu sih? Jujur, Mas bener-bener merasa ganteeeng! hehe."
Istri : "Makasih ya Maaaas. Mas menyadarkanku bahwa kebanggaan itu bisa berasal dari mana saja. Termasuk dari sebuah kondisi."

Kamis, 03 November 2016

Berbuat baik kepada kedua orang tua

Sekalipun orang tua menyuruh kita untuk melakukan kemungkaran, kita tetap diwajibkan untuk menghormati dan menyayangi keduanya setelah kita menolak ajakan itu dengan cara yang baik. Sebab, walaubagaimanapun, mereka berdua telah merawat dan membesarkan kita dengan sebaik-baiknya. Apapun alasannya, berbakti kepada kedua orang tua itu hukumnya WAJIB!

Rabu, 02 November 2016

Jika dinasehari, diamlah, dengarkanlah!

Ada banyak cara orang merespon nasehat yang diterimanya. Kadang, seorang anak sekalipun, bisa saja tidak menerima apa yang dinasehatkan oleh kedua orang tuanya. Namun, yang terbaik dari sikap seorang anak ketika dinasehati adalah Diam dan Dengarkan! Ini bukan hanya tentang cocok atau tidaknya nasehat tersebut, berguna atau tidaknya nasehat tersebut, atau baik atau buruknya nasehat tersebut, tapi lebih kepada bagaimana akhlak kita sebagai anak kepada kedua orang tua.