Senin, 29 Februari 2016
Berebut ibu yang Tua Renta
Minggu, 28 Februari 2016
Keluarkan energi ter-positif-mu
ketika ke luar dari ruang interview. Ia juga merupakan satu-satunya peserta yang dihadiahi buku oleh pak Rektor. Siapa dia sebenarnya? Aku berpindah duduk ke sebelahnya untuk berguru padanya. Bagaimana caranya ia begitu mudah melewati proses interview ini? Padahal aku hampir gagal tadi. Dan... tahukah kamu, apa yang dinasehatkannya padaku?
"Elll... ketika kita akan presentasi, seleksi atau interview dalam konteks apapun, coba keluarkan ENERGI yang paling POSITIF dari dirimu. Percayalah El, semesta pun akan ikut positif kepadamu. Selebihnya, biarkan keajaibanNya yang mengambil alih."
Aku terkagum-kagum dibuatnya.
"Ketika tadi aku mendengar teman-teman yang lain bercerita tentang seramnya para interviewer dan sulitnya pertanyaannya, aku tidak ambil pusing. Ketika aku masuk ke dalam ruangan, senyum ter-tuluslah yang pertama kali ku berikan. Dan.... alhamdulillah, segala sesuatunya jadi AJAIB! Bukan hanya mendapat buku, aku pun dipersilahkan foto bersama dengan pak Rektor dan interviwerku. Luar biasa kan, El?"
Sabtu, 27 Februari 2016
Jangan Menghilang untuk Dicari
Aku : "Ta... aku jadi berfikir untuk men-delete kontaknya dari BBMku. Aku pengen lihat, apakah dia berusaha meng-invite-ku lagi atau tidak? Apakah dia akan merasa kehilangan atau biasa aja? Kalau ternyata dia biasa aja, yaa... aku benar-benar akan melanjutkan jarak itu."
Sita : "No! Jangan MENGHILANG karena ingin DICARI, El!"
Demikian saja jawaban Sita padaku. Singkat dan begitu Menyentak.
Jumat, 26 Februari 2016
Aku belum tentu lebih baik daripada dia

Tak sengaja, aku mendengar obrolan mereka yang ternyata membuatku sadar bahwa aku harus banyak belajar lagi.
Rina : "...Aku tahu sebenarnya dia berbohong kepada orang tuanya. Tapi, waktu itu aku diam aja. Jadi saksi bisu."
Rahma : "Kamu nggak mengingatkan dia? Yaa... supaya dia nggak mengulanginya lagi."
Rina : "Enggak. Heheee. Nggak kefikiran. Lagian, aku juga belum tentu lebih baik daripada dia. Aku hanya nggak mau jadi orang sok SUCI, Riiin. Padahal, dosaku pun menggunung."
Rahma : "Hati-hati dengan kalimat; 'Aku belum tentu lebih baik daripada dia'. Seolah-olah, kamu nggak punya STANDAR BENAR-SALAH dalam hidup. Kamu kan tahu kalau berbohong itu perbuatan tercela. Lalu, kenapa masih ragu menasehatkannya? Kamu nggak harus menunggu jadi orang alim baru bisa menasehatkan kebaikan kepada orang lain, Riiin. Mulailah dari hal terkecil yang kamu tahu."
Kamis, 25 Februari 2016
Sempurnakanlah ibadah Ritual dengan ibadah Sosial
"Nak... sempurnakanlah ibadah Ritual dengan ibadah Sosial. Ibadah sosial ini yang sering kali terlupakan oleh kita. Padahal, menyingkirkan duri di jalan, membuang sampah pada tempatnya, membahagiakan orang lain, menghibur hatinya, melunasi hutang-hutangnya, membantu kesulitan-kesulitannya juga adalah KEBAJIKAN. Jadi Nak, sebenarnya masuk syurga itu sama halnya seperti meraih cita-cita di dunia; Banyak cara dan jalannya. Kita pun tidak dianjurkan untuk bermenung pada satu kegagalan, bukan? Maka, coba lakukanlah banyak kebaikan yang telah dicontohkan Rosulullah."
Rabu, 24 Februari 2016
Jangan menunggu diingatkan terus. Ini kan hal kecil!
"Saya pehatikan sejak kemarin... kok hanya sedikit ya di antara anda yang berinisiatif membuang sampah ke tempat yang telah disediakan? Jujur, saya kecewa! Kalian tidak diminta untuk turun ke lantai bawah kok untuk membuang langsung sampah itu ke bak sampah. Sejak kemarin, saya hanya memperhatikan saja dan hari ini saya ingin mengingatkan; 'Mulailah belajar berkomimen dari hal terkecil seperti ini'. Sebelum saya berkata seperti ini, saya sudah terlebih dulu menerapkan ini kepada diri saya. Kalau sampah kalian masing-masing saja tidak mampu kalian urus, bagaimana mungkin kalian muluk-muluk bermimpi menyelesaikan masalah bangsa ini?"
Kami tertunduk, malu.
Selasa, 23 Februari 2016
Tulisan baikmu adalah sedekahmu
"El, jangan bersedih gitu. Sedekahkan tidak selalu harus berbentuk uang. Semua kebaikan yang kita lakukan adalah sedekah, El. Justru sebenarnya sedekahmu itu lebih banyak daripada aku. Kamu mau tahu alasanku berkata demikian?"
Aku mengangguk cepat.
"Karena setiap hari kamu selalu MENULIS. Kamu tak pernah khawatir dengan ada atau tidaknya orang yang membaca tulisanmu itu. Karena yang terpenting bagimu adalah BERBAGI. Benar kan, El?"
Aku mengangguk lagi. Lebih cepat dari yang tadi. Dan kali ini diiringi dengan genangan bening di mata.
"Itu adalah sedekahmu El. Sedekah yang kamu biasakan setiap hari. Sedekah yang juga adalah Jariyah."
Aku langsung memeluknya. Berterimakasih atas nasehatnya barusan.
Senin, 22 Februari 2016
Pemenang Sejati
"El, sesungguhnya jiwa PEMENANG belum ada dalam dirimu. Kamu hanya punya jiwa PESAING. Karena pemenang sejati itu adalah ia yang siap menjadi PEMENANG dan siap menerima KEKALAHAN. Karena pemenang sejati itu akan selalu menemukan cara supaya ia MENANG dalam segala hal, terutama atas egonya sendiri."
Minggu, 21 Februari 2016
Seseorang yang Rendah Hati
meski tanpa banyak berkata-kata...
Ku layangkan pesan singkat itu kepada seseorang yang diamnya mengagumkan dan bicaranya meneduhkan. Ia pun membalasnya...
Subhanallah... Terimakasih karena kamu bisa
menilaiku seperti itu. Padahal sebenarnya, aku
punya banyak keburukan yang belum kamu tahu semuanya.
Aku tidak sesempurna dan sebaik anggapanmu.
Luar biasa sekali caranya membalas pujianku. Padahal, bisa saja ia hanya berterimakasih tanpa perlu berkata seperti itu. Ternyata beginilah orang yang rendah hati itu; Tidak berbangga hati ketika dipuji, tidak langsung rendah diri ketika dicaci.Apakah aku harus menunggu mengenalmu
secara utuh barulah aku berhak menilaimu? Tidak kan?
Selanjutnya, ia hanya membalas pesanku dengan senyum (^_^)
Sabtu, 20 Februari 2016
Si Cantik yang Ingin jadi Pelayan
Aku : "Dek, kamu bercita-cita menjadi apa?"
Ospa : "Kakak pasti akan kaget kalau aku kasih tahu."
Aku : "Memangnya Adek pengen jadi apa?"
Ospa : "Pelayan Kak. Soalnya Ospa sering kali terheran-heran dengan pelayandi toko atau di Rumah Makan yang nggak ramah dan kadang jutek pula. Ospa sering mikir; 'Memangnya susah banget ya buat ramah sama orang?' Makanya, Ospa pengen buktikan kalau ramah itu mudah kok! Murah pula. Kita hanya perlu tersenyum dari hati."
Aku : Tertegun...
Jumat, 19 Februari 2016
Cintailah yang di bumi
"El! Jangan dicabutin rumputnyaaaa!" kata temanku.
"Loh kenapa?"
"Itu menyakiti mereka dan menghentikan Zikir mereka kepada Allah."
Aku menghentikannya dan kembali melanjutkan obrolan. Kemudia, datanglah seekor kucing dan langsung ku elus-elus.
"Nah baguslah kalau kamu sayang sama kucing. Soalnya banyak yang lupa bahwa menyayangi kucing juga adalah sunnah, tapi sering tak terbahas. Menyayangi tumbuhan dan hewan itu adalah akhlah terpuji kepada makhluk ciptaanNya, El. Ketika kita mencintai apa yang ada di bumi, insya Allah kita akan dicintai oleh apa yang ada di langit. Bisa jadi justru kucing inilah yang akan menolong kita masuk syurga, kan?" jelasnya dengan tenang.
Kamis, 18 Februari 2016
BERKARYALAH karena Sebuah kegelisahan
lanjutkan menulis padahal tidak ada imbalan materil yang ku terima Hanya sekedar menyalurkan hobi saja. Ku ceritakan kegelisahanku ini kepada teman dekatku dan ia menunjukkanku suatu meme yang berisi kalimatnya Raditya Dika.
Jangan berkarya untuk menjadi POPULER, kelihatan pinter atau kaya raya. Tapi, berkaryalah karena kamu punya KEGELISAHAN yang harus kamu suarakan.
Rabu, 17 Februari 2016
Guru yang dicintai muridnya
antrian panjang lantaran seluruh murid kelas XII mengantri untuk memperingati hari ulang tahunnya di rumahnya. Tak sampai di situ, rumahnya pun jadi serupa toko kado karena banyaknya kado yang diterimanya.
"Dek Elis mau apa? Ambillah Dek. Pilihlah. Banyak kali bros jilbab yang dikasih murid-murid Kakak nii."
Aku sampai penasaran dan sangat ingin tahu apa yang telah dilakukannya kepada murid-muridnya itu. Dan, tahukah kamu apa jawabannya?
"Kakak pun nggak ngerti Dek. Rasanya Kakak biasa aja ketika mengajar di kelas. Yaa... kalau mereka aktif, Kakak kasih pena atau penghapus atau kue. Terus, kalau mereka nakal, Kakak biasanya akan ngundang dia makan bersama di rumah Kakak, barulah Kakak nasehatin dia."
Selasa, 16 Februari 2016
Tidak akan merugi orang yang berbaik SANGKA
kenapa hari ini dia tiba-tiba berubah 100%? Dia nggak mau balas SMSku. Aku coba temui ke rumahnya ternyata dia ntah pergi ntah ke mana. Padahal, biasanya dia selalu ngabarin loooh!. Aku jadi merasa bersalah. Siapa tahu ada salah satu SMSku yang menyinggung perasaannya. Tapi, kenapa dia ngagk berterus teraaaang?" nadaku semakin meninggi saja.
Seseorang yang khusyuk mendengarkanku itu kemudian berkata...
"Elll... jangan pernah mencoba MENGUKUR kedalaman hati seseorang. Hati manusia itu bukan seperti dasar laut yang penuh ikan, karang atau mutiara. Tapi, lebih misterius dari itu. Jangan terlalu cepat menduga. Nanti malah jadi berburuk sangka. Coba istighfar dulu... terus berwudhu dan alihkan perhatianmu pada kesibukan lain. Percayalah, nggak akan merugi orang yang berbaik sangka itu, El!"
Senin, 15 Februari 2016
Kebersihan itulah IMAN
Pak Al namanya. Ia adalah dosenku yang sangat nyentrik plus unik. Gayanya biasa saja. Tidak terlihat seperti seorang ustad. Tapi, luar biasanya, ia pemahamannya tentang Al-Quran sangat luas dan mendalam. Sudah banyak ia menunjukkan ayat-ayat yang sudah biasa dibaca oleh kita, tapi tak banyak dari kita yang menyadari keindahan terjemahannya.
"Saya sering mendengar orang berkata; 'KEBERSIHAN itu sebagian dari IMAN' tapi saya tidak setuju! Menurut saya KEBERSIHAN itulah IMAN."
Seluruh kami dibuatnya tercengang.
"Saya sering mendengar orang berkata; 'KEBERSIHAN itu sebagian dari IMAN' tapi saya tidak setuju! Menurut saya KEBERSIHAN itulah IMAN."
Seluruh kami dibuatnya tercengang.
Minggu, 14 Februari 2016
JODOH itu punya RUMUS ajaib
JODOH itu punya RUMUS yang AJAIB. Tak kan TERTUKAR meski DIKEJAR. Lalu, kenapa mengotak-ngatiknya dengan PACARAN?
Iseng-iseng, aku mengomentarinya begini...
Boleh donk dijelasin.. rumusannya kayak gimana sih? hehe
Langsung dibalas olehnya...
Allah yang menggenggam rumusnya, El.
1. Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik
2. Perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik
Sesederhana itu.
Sabtu, 13 Februari 2016
Ada hal lain yang lupa kamu sertakan; Dia
TAKDIR; tidak bisa dilawan dan sudah menjadi ketetapan. Aku baru saja selesai berkeluh kepada seseorang. Ia sangat mengerti tentang bagaimana aku. Sudah bertahun-tahun aku bersahabat baik dengannya dan ia selalu punya cara untuk membuatku merenung. Kali ini juga.
"Elll...jangan terlalu sibuk dengan URUSANMU sehingga kamu lupa untuk apa kamu DICIPTAKAN. Aku tahu ini sulit, tapi jangan sampai kesulitan ini membuatmu pesimis padahal ada hal lain yang lupa kamu sertakan; Dia."
Jumat, 12 Februari 2016
Uang itu tidak hilang, ia hanya berpulang
toko buku ini.
Aku ikutan panik. Aku membantunya menelusuri rak-rak buku yang kami lewati
tadi, dibantu juga dengan mbak-mbak SPG. Tapi, tak juga kami temukan uang itu.
“Ya udah lah Kak, biarin aja. Memang bukan rezeki Na lagi.”
“Adek beneran nggak apa-apa?” tanyaku, heran. Baru kali ini
ku temui orang yang setenang ini ketika kehilangan sesuatu yang berharga. Apalagi
uang itu meminjam dariku dan itulah satu-satunya yang dimilikinya saat ini.
“Bagaimana mungkin Na bisa melawan kehendak Allah Kak? Uang
itu nggak hilang Kak, ia hanya berpulang kepada Pemiliknya. Siapalah yang bisa
menghalangiNya ketika ia ingin mengambil kepunyaanNya Kak? Tenang aja, ini
bukan kejadian yang pertama kalinya kok, ehhee.”
Ya Allah, kuat benar nih bocah!
Kamis, 11 Februari 2016
Ia yang menganggap semua orang adalah SAHABAT
pernah menyebutnya sebagai kawan atau teman. Pernah suatu ketika aku cemburu padanya lantaran sifatnya yang begitu hangan ketika bersapa dengan siapapun, termasuk dengan orang yang baru dikenalnya. Hingga suatu ketika, seseorang menyadarkanku...
Dia : "El, kamu harus selalu ingat pada ASAL-USUL.
Aku : "Maksudnya?"
Dia : "Bukankah kamu bisa sedekat ini dengannya juga karena sifat penyayangnya itu? Maka kenapa kamu menghalanginya melakukan hal yang sama pada orang lain? Kalau dia tidak sebaik itu, kalian tidak mungkin sedekat ini. Jangan kekang dia El. Bukan hanya kamu yang menganggap dia adalah sahabatmu. Teman-temannya yang lain juga menganggapnya adalah sahabat mereka."
Aku : "Lalu aku harus bagaimana? Kadang aku merasa nggak pantas bersahabat dengan orang sebaik dia."
Dia : "Justru kamu harus belajar seperti dia. Lihatlah hidupnya! Tak pernah kekurangan kebahagiaan karena ia selalu menanam kebahagiaan di hati setiap orang. See?"
Rabu, 10 Februari 2016
Puasa yang sengaja ku batalkan
lingkungan sekitarnya. Hari ini ia dikunjungi oleh temannya dari jauh. Temannya itu tiba di kosannya pukul 12.30wib dan langsung ia ajak untuk sholat Zuhur berjamaah. Selebihnya, mereka berdua saling bertukar cerita, melepas rindu setelah cukup lama tidak bertemu.
"Oh iyaa... aku bawa es kriiim! Yuk langsung kita makan supaya nggak cair," ajaknya.
Rahman langsung mengangguk dan melahap es krim itu bersama temannya. Tapi tahukan kamu, hati kecil Rahman merasa sulit dan berat melakukannya karena sebenarnya ia sedang berpuasa Sunnah hari Senin. Ia melakukannya bukan tanpa alasan. "Ah, ini kan puasa sunnah. Tidak mengapa jika ku batalkan daripada tamuku merasa sungkan padahal ia sudah bersemangat membawakanku makanan. Maafkan aku ya Allah."
Puasanya telah batal tanpa diketahui siapapun kecuali Tuhannya. Sahabatnya tak perlu tahu itu.
Selasa, 09 Februari 2016
Seseorang yang selalu Berterimakasih

tersinggung atau malah membuatnya tidak enak hati padaku. Tapi, akhirnya ku layangkan juga potongan ayat suci ini padanya...
"Dan janganlah kamu seperti orang yang lupa kepada Allah. Lalu, Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik." (QS. Al-Hasyr : 19).
Lalu aku melanjutkan dengan kalimat...
Mungkin inilah jawab dari pertanyaan yang sering muncul di hati kita: "Kenapa ya aku kok susah kali berubah lebih baik?". Jawabannya ya karena kita lupa meminta pertolongan kepada Dia yang Maha mampu MENOLONG. Sehingga, kita pun kehilangan kendali atas diri kita sendiri.
Dan... tahukah kamu apa balasannya?
Hiksss... makasih ya dek sudak mengingatkan kakak kembali.
Hey, ternyata seindah dan sesantun itu balasannya ^_^. Ini yang sangat aku doakan semoga menjadi penyebab kak Vivina masuk syurga; Ia selalu berterimkasih atas nasehat-nasehat orang lain kepadanya. Meskipun itu belum tentu ia laksanakan. Tapi, bukankah dilaksanakan atau tidak itu adalah urusannya dengan Tuhannya? Kita tak selalu harus tahu.
Senin, 08 Februari 2016
Jangan buru-buru menduga
Aku baru saja mengadukan kegelisahanku kepada sahabatku. Ku tunjukkan riwayat chatku dengan seseorang yang mendadak berubah menjadi kalimat yang terkesan melecehkanku. Seketika, aku jadi uring-uringan nggak karuan. Tapi, ia malah terkekeh melihat tingkahku. Aku jadi heran padanya. Bukannya menenangkanku, ia malah menertawakanku.
"El.... jangan buru-buru bernegatif thinking," katanya, tiba-tiba. "Coba El tenang dulu dan tanya ke dia gini; 'Maaf, maksudnya apa ya?'. Kalau dia memang bermaksud buruk, dia akan malu sendiri menjelaskannya dan kalau dia tidak bermaksud buruk, dia pasti akan menjelaskannya baik-baik. Nah, setelah semuanya jelas, barulah El berhak marah ke dia! gituuuu," lanjutnya dengan tenang dan berwibawa. Membuatku tersadar bahwa aku benar-benar kekanakan.
"El.... jangan buru-buru bernegatif thinking," katanya, tiba-tiba. "Coba El tenang dulu dan tanya ke dia gini; 'Maaf, maksudnya apa ya?'. Kalau dia memang bermaksud buruk, dia akan malu sendiri menjelaskannya dan kalau dia tidak bermaksud buruk, dia pasti akan menjelaskannya baik-baik. Nah, setelah semuanya jelas, barulah El berhak marah ke dia! gituuuu," lanjutnya dengan tenang dan berwibawa. Membuatku tersadar bahwa aku benar-benar kekanakan.
Minggu, 07 Februari 2016
Jodohku tidak jauh. Ternyata dia dekat
Aku tak sengaja bertemu seseorang di halte bus hari ini. Ia adalah orang tua yang penuh nasehat, padahal kami baru saja bersapa. Itu pun tak sengaja. Di antara beberapa nasehatnya, yang paling membekas di ingatanku adalah...
"Nak, jodohmu adalah orang di sekitarmu. Maka, perbanyaklah pilihanmu, perluaslah pergaulanmu dan perpantaslah dirimu. Insya Allah, sebaik-baik jodoh bagi dunia dan akhirmu-lah yang akan menjemputmu kelak."
"Nak, jodohmu adalah orang di sekitarmu. Maka, perbanyaklah pilihanmu, perluaslah pergaulanmu dan perpantaslah dirimu. Insya Allah, sebaik-baik jodoh bagi dunia dan akhirmu-lah yang akan menjemputmu kelak."
Sabtu, 06 Februari 2016
Cinta saja tidak cukup
"El, jangan terlalu menuhankan cinta. Karena, cinta itu hanya mengantarkanmu ke pintu pernikahan. Yang melanjutkannya adalah pengertian, kedewasaan, ketulusan dan saudara-saudaranya. Cinta saja tidak cukup El. Cinta juga adalah tema yang akan kadaluarsa. Setelah menikah, sepasang suami istri akan menghabiskan waktu lebih banyak untuk memikirkan kebutuhan sembako, sekolah anak, tagihan listrik, tuntutan kerja, upah buruh yang rendah, dan harga BBM yang naik. Pun cinta versi orang tua dan versi masa muda akan beda terjemahannya. Sekali lagi, cinta saja tidak cukup El. Kamu harus memperkaya diri dengan kedewasaan."
Jumat, 05 Februari 2016
Setidaknya 1 jepretan saja. Sempatkanlah!
Sepulangnya dari sana, ia bercerita kepadaku...
"El, aku jadi teringat sesuatu. Duluuuuuuuu, waktu aku kelas 6 SD, guru ngajiku menikah dan murid-murid ngajinya diundang semua. Sewaktu sesi foto bersama, cuma aku yang nggak mau ikut berfoto. Ntah apa asalanku waktu itu nggak mau ikutan. Sekarang, aku benar-benar nggak habis fikir dengan kejadian itu. hahaha. Ustadku itu udah bujuk-bujuk aku supaya mau ikut, tapi tetap aja aku nggak mau," jelasnya.
"Ohhh..maklumlah namanya anak kecil. Mungkin waktu itu kamu sedang bad mood nggak? hehee."
"Hemmm...ntahlah El! Tapi yang jelas, sekarang aku sangat-sangat-sangat menyesal. Setiap kali aku lebaran ke rumah ustadku itu, aku selalu sedih kalau ngelihat foto pernikahannya dulu. Dan di dalam hati, selalu terfikir gini; 'Ah, andai saja dulu aku mau sebentaaaaaaar saja berfoto, pasti fotoku juga terpajang di sana.' Hhahaa. Makanya sekarang aku sangat menyayangkan kalau nggak sempat berfoto ketika mengunjungi suatu tempat, El. Setidaknya 1 jepretan saja. Sempatkanlah! Atau kau akan menyesal sepertiku El."
Kamis, 04 Februari 2016
Penyebab kematian yang tidak berfirasat
Rabu, 03 Februari 2016
Izinkan aku merawatmu, sayang
melahirkan anak pertamanya dan suaminya mengambil alih semua pekerjaan rumah yang biasanya dikerjakan oleh sang istri. Ia menggendong istrinya ke kamar mandi, ia belanja ke pasar, ia masak, mencuci piring, juga mencuci pakaian. Hari ini ia sengaja libur ke kebun demi merawat istrinya.
Istri : "Bang, Abang nggak perlu serepot ini. Kasihan Abaaang, jadi susah dan belum istirahat sejak tadi pagi karena mengurusiku."
Suami : "Ssttt.... jangan berkata seperti itu. Mungkin hanya 40 hari lamanya aku seperti ini, sementara kamu sudah merawatku dan susah payang mengandung anak kita. Ini belum sebanding, sayang. Maka, izinkan aku kali ini mengurusmu."
Istri : (Air matanya menetes). "Terimakasih Bang."
Suami : "Harusnya aku yang berterimakasih padamu."
Selasa, 02 Februari 2016
Jangan berterimakasih kepadaku
kepadanya, ia malah menjawab...
"Jangan berterimakasih kepadaku. Tapi, berbuat baiklah kepada 3 orang sebagai gantinya dan mintalah 3 orang tersebut berbuat baik lagi kepada 3 orang."
Bukan hanya temanku yang terheran-heran, aku yang mendengarkan ceritanya pun ikut terbengong. Siapa laki-laki itu sebenarnya? Malaikatkah bumi kah ia?
Senin, 01 Februari 2016
Jika ternyata dia menyukaiku
malam ini ia sedang berdebar-debar menunggu hasil penyelidikannya. Ia tengah mengutus salah satu teman laki-lakinya dan membekalinya dengan sebuah pertanyaan. Lalu, iseng-iseng aku bertanya kepadanya...
Kamu sudah siap menikah dalam waktu dekat?
Belum. Aku belum siap.
kau kagumi itu menyukaimu bagaimana? Sementara
malam ini kamu sudah tahu perasaannya lewat 'utusan'mu itu.
Kalau dia tidak menyukaiku, aku akan melupakannya.
Kalau dia menyukaiku, aku akan menjauhinya untuk
menjaganya dari kejauhan.
Selebihnya, Allah yang akan berkehendak.
Langganan:
Postingan (Atom)