"El, jangan bersedih gitu. Sedekahkan tidak selalu harus berbentuk uang. Semua kebaikan yang kita lakukan adalah sedekah, El. Justru sebenarnya sedekahmu itu lebih banyak daripada aku. Kamu mau tahu alasanku berkata demikian?"
Aku mengangguk cepat.
"Karena setiap hari kamu selalu MENULIS. Kamu tak pernah khawatir dengan ada atau tidaknya orang yang membaca tulisanmu itu. Karena yang terpenting bagimu adalah BERBAGI. Benar kan, El?"
Aku mengangguk lagi. Lebih cepat dari yang tadi. Dan kali ini diiringi dengan genangan bening di mata.
"Itu adalah sedekahmu El. Sedekah yang kamu biasakan setiap hari. Sedekah yang juga adalah Jariyah."
Aku langsung memeluknya. Berterimakasih atas nasehatnya barusan.