Selasa, 01 November 2016

Perempuan itu hidup di atas sabarnya

Banyak sekali ku jumpai perempuan yang begitu sabar dalam menjalani hidup. Sebut saja bu Ani. Kehidupan ekonomi sudah cukup membuat dahinya semakin berkerut sebab memikirkan hari esok bagaimana ia dan keluarganya tetap bisa melanjutkan hidup. Sementara suaminya sibuk berjudi dan atau menuntut ilmu ghaib. Tentu saja yang dilakukan suaminya itu sama sekali tidak menolong kehidupan sama sekali. Tapi apakah bu Ani marah dan meminta ditalak? TIDAK! Selagi masih ada kesabaran di dalam hatinya, ia akan terus beralasan untuk bertahan. Demi anak-anak. Demi kedamaian. Demi syurga yang lama dirindukannya.

"Perempuan itu hidup di atas sabarnya. Sabarnya adalah kehidupannya.." demikian kata bu Ani.