Ada motor yang menyalipku dan hampir saja membuatku celaka. Jengkel sekali rasanya di hati. Refleks saja aku mengomel tak karuan, sekalipun si pelaku sudah ngacir tanpa merasa bersalah sedikitpun. Temanku yang ku bonceng di belakang hanya mengulang-ngulang 1 kata saja; "Jangan marah, jangan marah, jangan marah!"