"Ah, biasa aja Kak. Ini kan udah sering aku pakai. Masa Kakak baru nyadar?" jawabku sambil memohon diri untuk pulang.
Di perjalanan, Laiqa berkata; "Apa susahnya sih El mengucapkan 'terimakasih' kepada orang yang telah memujimu?"
Detik ini juga, rasanya jantungku berhenti berdetak. Laiqa benar. Apa susahnya mengucapkan terimakasih? Ah, untuk hal-hal sepele seperti ini pun ternyata aku masih harus diingatkan.