Kamis, 21 Januari 2016

Kenapa begitu gigih menulis?

Aku pernah bertanya kepada seseorang yang sebagian besar hari-harinya ia habiskan untuk menulis. Menulis apa saja; Puisi, Cerpen, Artikel dan yang terpenting adalah Diary. Ia sangat percaya bahwa Diary itu adalah kesempatan keduanya untuk 'HIDUP'. Suatu saat, ku beranikan diri untuk bertanya padanya...

Aku : "Kenapa sih kamu begitu gigih menulis?"
Dia : "Karena aku ingin hidup 2 kali."
Aku : "Akan lebih baik lagi kalau kamu ke luar dari ruangan ini, bertemu orang supaya kamu bisa menasehatkan kebaikan kepada mereka. Daripada kamu diam, mengurung diri di kamar seperti ini. Jangan habiskan hidupmu hanya untuk dirimu sendiri lah."
Dia : "Darimana kamu tahu kalau aku terkurung? Justru menulis membuatku bebas se bebas-bebasnya. Aku merasa punya 2 sayap. Aku bisa terbang se tinggi-tingginya. Dari mana kamu tahu bahwa hidupku hanya untuk diri sendiri? Justru menulis adalah caraku berbagi dan investasi kebaikan abadi. Justru menulis ini adalah caraku menyebarkan kebaikan dengan rapi dan ber-seni. Aku hanya perlu menulis 1x dan semua orang bisa mengambil dan membagikan manfaatnya berkali-kali. Tanpa batas. Semua ini ku lakukan karena aku sadar, bahwa waktuku tak kan cukup untuk menyampaikan semua kebaikan kepada semua orang. Tapi, tulisan selalu bisa!"
Aku : Mendengar penjelasannya, sadarlah aku bahwa rupanya akulah yang belum melakukan apa-apa.