serasa mudah saja ku luapkan padanya. Mungkin karena aku merasa yakin bahwa dia pasti menyayangiku. Aku sampai lupa bahwa dia adalah manusia yang punya hati untuk merasa bahagia maupun kecewa. Dan... pada suatu hari, seseorang menasehatiku seperti ini...
"El, jangan suka marah! Siapa tahu besok kamu nggak jumpa lagi sama dia. Ntah karena perpisahan atau kematian, sementara kamu belum sempat minta maaf padanya. Hati-hati El dengan amarahmu."