Aku memang tidak ingin dipoligami! Tidak ingin. Kecuali jika aku telah tiada dan suamiku nanti
ingin menikah lagi, terserahlah! Meskipun aku belum menikah, tapi aku sudah sering merancang kehidupan pernikahanku nanti akan seperti apa. Dan... hari ini, aku ingin sekali bertanya kepada seorang ibunda yang kabarnya nyaris dimadu oleh suaminya.
Aku : "Bu... apa yang membuat Bapak akhirnya batal poligami?"
Beliau : (Ia tertawa kecil, mungkin ada sesuatu yang diingatnya) "Sejak sebelum menikah dulu, Ibu memang sudah mengajukan syarat kepada Bapak bahwa Ibu tidak ingin dimadu dengan alasan apa pun. Kecuali kalau ternyata Ibu ditakdirkan 'berpulang' lebih dulu darinya dan ia memutuskan menikah lagi."
Aku : (Wah! Berarti prinspipnya sama sepertiku) "Lalu? Kenapa Bapak sekarang mau poligami Bu?"
Beliau : "Yahhh... itulah Naaakkk... yang Ibu tidak habis fikir. Padahal usia pernikahan kami sudah kepala 3."
Aku : "Lalu, kalimat macam apa yang Ibu katakan padanya sehingga niatnya berubah, Bu?" (aku semakin tak sabar)
Beliau : "Ibu hanya berkata; 'Setia pada 1 wanita tidak membuatmu jauh dari Syurga, Pak!'. Hanya itu Nak. Ibu pun tidak menyangka kalau kalimat itu demikian manjur. hehhee." (Ia tertawa lagi, tapi kali ini jauh lebih renyah dan bahagia).
Beliau : (Ia tertawa kecil, mungkin ada sesuatu yang diingatnya) "Sejak sebelum menikah dulu, Ibu memang sudah mengajukan syarat kepada Bapak bahwa Ibu tidak ingin dimadu dengan alasan apa pun. Kecuali kalau ternyata Ibu ditakdirkan 'berpulang' lebih dulu darinya dan ia memutuskan menikah lagi."
Aku : (Wah! Berarti prinspipnya sama sepertiku) "Lalu? Kenapa Bapak sekarang mau poligami Bu?"
Beliau : "Yahhh... itulah Naaakkk... yang Ibu tidak habis fikir. Padahal usia pernikahan kami sudah kepala 3."
Aku : "Lalu, kalimat macam apa yang Ibu katakan padanya sehingga niatnya berubah, Bu?" (aku semakin tak sabar)
Beliau : "Ibu hanya berkata; 'Setia pada 1 wanita tidak membuatmu jauh dari Syurga, Pak!'. Hanya itu Nak. Ibu pun tidak menyangka kalau kalimat itu demikian manjur. hehhee." (Ia tertawa lagi, tapi kali ini jauh lebih renyah dan bahagia).