Sabtu, 05 Maret 2016

Ada Resiko bersama Pengakuan

Seorang teman laki-laki penah curhat kepadaku tentang perasaannya yang sudah sukup ia pendam. Aku lalu menyarankannya untuk menyatakan perasaan itu kepada wanita tersebut. Karena ku fikir, dia sudah cukup mampu untuk menikah saat ini.
“…Ada yang menyarankanku juga sebelum ini. Tapi, aku tetap nggak mau. Karena aku ini adalah orang yang MUSIMAN. Bahkan, aku pun nggak tahu sampai kapan USIA PERASAAN ini, El. Lagi pula, aku pun belum siap untuk menikah dalam waktu dekat. Menurutku, mengaku padanya justru akan membuatnya jadi berharap padaku sementara aku tidak ingin membuatnya menunggu. Bagaimana kalau perasaan ini hilang tiba-tiba, El? Bukankah Perasaan ini adalah MilikNya dan bisa hilang sewaktu-waktu? Ada RESIKO yang menyertai PENGAKUAN; Bisa jadi dia faham dan tetap biasa saja padaku, bisa jadi dia berusaha membalas perasaanku dan bisa jadi dia malah risih dan malah menjauhi Kakak. Apapun alasannya, bagi Kakak, diam tetaplah yang TERBAIK selama kita belum mampu MENIKAH. Aku masih ingin seperti ini dulu untuk sementara waktu."