“…Ada yang menyarankanku juga sebelum ini. Tapi, aku
tetap nggak mau. Karena aku ini adalah orang yang MUSIMAN. Bahkan, aku
pun nggak tahu sampai kapan USIA PERASAAN ini, El. Lagi pula, aku pun belum siap untuk menikah dalam waktu dekat. Menurutku, mengaku padanya justru akan membuatnya jadi berharap padaku sementara aku tidak ingin membuatnya menunggu. Bagaimana kalau perasaan ini hilang tiba-tiba, El? Bukankah Perasaan ini adalah MilikNya dan bisa hilang sewaktu-waktu? Ada RESIKO yang
menyertai PENGAKUAN; Bisa jadi dia faham dan tetap biasa saja padaku, bisa jadi dia berusaha
membalas perasaanku dan bisa jadi dia malah risih dan malah menjauhi Kakak.
Apapun alasannya, bagi Kakak, diam tetaplah yang TERBAIK selama kita belum
mampu MENIKAH. Aku masih ingin seperti ini dulu untuk sementara waktu."