Aku geram sekali melihat temanku dijelek-jelekkan oleh seseorang via medsos. Saking geramnya, aku sampai mendorongnya untuk membalas ejekan tersebut. Tapi apa yang dikatakan oleh temanku ini benar-benar menakjubkan...
"Sakit ini biar saja aku yang tahu. Tak mengapa orang lain menyakitiku asal aku jangan sampai menyakiti orang lain. Lukaku ini bisa ku sembuhkan sendiri, tapi luka orang tersebut, siapa yang bisa menjamin kapan sembuhnya?"
Aku heran padanya. Kenapa pula dia sebegitu peduli dengan perasaan orang lain? Akhirnya, sesuatu yang lebih indah ke luar dari mulutnya; "Aku hanya tidak ingin menjadi orang yang MERUGI; Harus menebus dosa akibat sakit hati orang lain dengan ibadahku yang tak banyak ini. Berurusan dengan manusia itu sangat rumit!"
"Sakit ini biar saja aku yang tahu. Tak mengapa orang lain menyakitiku asal aku jangan sampai menyakiti orang lain. Lukaku ini bisa ku sembuhkan sendiri, tapi luka orang tersebut, siapa yang bisa menjamin kapan sembuhnya?"
Aku heran padanya. Kenapa pula dia sebegitu peduli dengan perasaan orang lain? Akhirnya, sesuatu yang lebih indah ke luar dari mulutnya; "Aku hanya tidak ingin menjadi orang yang MERUGI; Harus menebus dosa akibat sakit hati orang lain dengan ibadahku yang tak banyak ini. Berurusan dengan manusia itu sangat rumit!"