Dia : “Percayakah kamu bahwa JODOH
itu sudah ditentukan kehadirannya?”
Aku : “Percaya!”
Dia : “Dan percayakah kamu bahwa
DOA adalah KATALISATOR yang mampu MEMPERCEPAT kehadirannya?”
Aku : “Percaya!”
Dia : “Kalau begitu, mari kita percepat dengan
memperbanyak BERDOA.”