Seorang teman sedang menceritakan tentang guru ngajinya yang hidup bersahaya dan kharismatik.
"Aku sangat salut dan kelak ingin mencontoh guru ngajiku. Ketika bulan Ramadhan, ia menolak untuk berceramah di masjid mana pun. Ia ingin menghabiskan masa Ramadhannya untuk 'mengisi' amunisi untuk 11 bulan selanjutnya. Ia buka kitab-kitab usangnya, ia pelajari lagi, ia menuliskan pemikiran-pemikirannya, merenungi ayat-ayat Allah dan masih banyak lagi. Ia bahkan sudah menyediakan stok makanan selama sebulan penuh. Sehingga istrinya tidak perlu memusingkan urusan dapur lagi. Cukup fokus dan tenang untuk beribadah bersamanya. So sweet banget kan?"
"Aku sangat salut dan kelak ingin mencontoh guru ngajiku. Ketika bulan Ramadhan, ia menolak untuk berceramah di masjid mana pun. Ia ingin menghabiskan masa Ramadhannya untuk 'mengisi' amunisi untuk 11 bulan selanjutnya. Ia buka kitab-kitab usangnya, ia pelajari lagi, ia menuliskan pemikiran-pemikirannya, merenungi ayat-ayat Allah dan masih banyak lagi. Ia bahkan sudah menyediakan stok makanan selama sebulan penuh. Sehingga istrinya tidak perlu memusingkan urusan dapur lagi. Cukup fokus dan tenang untuk beribadah bersamanya. So sweet banget kan?"