Jumat, 09 September 2016

Seseorang yang pandai menyembunyikan keluhan

Aku mengenalnya sebagai sosok perempuan yang periang dan optimis. Sejak dulu hingga sebelum aku mengetahui yang sebenarnya tentangnya, aku selalu beranggapan bahwa keluarganya hidup rukun dan damai. Sehingga, wajar saja jika ia sedemikian periang dan optimis dalam hidupnya. Namun, pada akhirnya aku malu kepada dugaanku sendiri, manakala aku mengetahui bahwa keluarganya tak sebaik yang ku kira kondisinya. Tak pernah seharipun rumahnya cuti dari pertengkaran dan teriakan antara kedua orang tuanya. Ia sampai malu untuk mengajakku mampir ke rumahnya. Bagaimana bisa ia serapi itu menyembunyikan keluhan selama ini? Seketika, aku jadi malu kepada diriku sendiri. Harusnya aku lebih pandai bersyukur.