Aku salut dengannya, seseorang yang baru ku kenal dan ternyata sangat bermurah hati. Hari ini aku bermotor beriringan dengannya, tak sengaja bertemu dengannya di satu tempat. Di tengah jalan, ia menyapa seorang laki-laki paruh baya yang sedang mendorong motornya. Lalu ia menawari bantuan untuk membantu bapak itu menemukan bengkel. Tapi, bapak itu berkata; "Ke Bengkel pun saya nggak bisa bayar, Dek. Uang saya hanya Rp 20.000." Temanku ia seketika berkata; "Nggak apa-apa, Pak, pakai uang saya saja."
Sesampainya di bengkel, temanku itu mendekatiku; "El, aku pinjam uang Rp 135.000 dulu ya. Biaya bengkelnya segitu sedangkan aku nggak bawa uang sama sekali." Dengan senang hati ku berikan uang itu padanya. Yang membuatku tidak habir fikir, bagaimana ia bisa menjamin bapak itu sedangkan ia sendiripun tak memegang uang sama sekali. Baginya, menolong itu harus yang terbaik. Ya Allah... kebaikan baginya. amiin.
Sesampainya di bengkel, temanku itu mendekatiku; "El, aku pinjam uang Rp 135.000 dulu ya. Biaya bengkelnya segitu sedangkan aku nggak bawa uang sama sekali." Dengan senang hati ku berikan uang itu padanya. Yang membuatku tidak habir fikir, bagaimana ia bisa menjamin bapak itu sedangkan ia sendiripun tak memegang uang sama sekali. Baginya, menolong itu harus yang terbaik. Ya Allah... kebaikan baginya. amiin.